Kelas Inspirasi garapan Dinas Pendidikan Pemko Banjarbaru dan General Manager Community Plus (GMC+) telah berakhir beberapa pekan lalu. Total ada 24 sekolah di jenjang SMP yang disambangi relawan pengajar Kelas Inspirasi. Banyak cerita yang lahir dari mengajar lebih dari 2.000 siswa ini.
-------------
Suasana Ballroom Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru terlihat meriah kemarin. Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani berkumpul bersama puluhan member GMC+ di satu ruangan. Pertemuan lintas sektoral ini dalam momentum Silaturahmi dan Ramah Tamah antara Walikota dan GMC+. Juga sebagai penutup resmi berakhirnya program Kelas Inspirasi Jilid 3 tahun 2019.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Alamsyah mengungkapkan sangat bersyukur. Mewakili Disdik, dia mengapresiasi kontribusi para relawan pengajar dari GMC+ untuk meluangkan waktu mengajar di SMP yang ada di Banjarbaru.
"Seperti biasa, di setiap penghujung tahun artinya sudah masuk program Kelas Inspirasi. Alhamdulillah ini yang ketiga sudah terlaksana, total ada 24 sekolah, baik negeri maupun swasta," katanya saat mewakili Kadisdik, M Aswan yang berhalangan hadir.
Adanya Kelas Inspirasi tersebut benar-benar dapat memotivasi sekaligus menginspirasi siswa. Karena, para relawan telah berbagi ilmu dan pengalaman yang mungkin belum pernah siswa kantongi selama ini.
"Mungkin mengajarnya hanya 2-3 jam, tapi ini akan berkesan seumur hidup bagi anak-anak kita. Bahwa di suatu hari nanti kelak, mereka akan mengingat bahwa ia pernah diberikan motivasi oleh relawan dari Kelas Inspirasi. Tentu kita berharap program ini bisa terus berlanjut," pungkasnya.
Gayung bersambut, BRO Departemen Head PT Adaro Indonesia Kantor Perwakilan di Banjarbaru, Abdurrahman yang dimandati mewakili GMC+ dalam sambutnya mengungkapkan, berterima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang diberikan oleh Pemko Banjarbaru.
Tak lupa, sebelum membacakan sambutannya, ia juga memanggil sekaligus memperkenalkan para relawan kelas Inspirasi di hadapan siswa berprestasi, guru dan juga dari unsur pejabat Disdik maupun Pemko Banjarbaru.
Dalam memulai sambutannya, Abdurrahman mengungkapkan sebuah pandangan, bahwa memang katanya ada ucapan jika pendidikan bukan segala-galanya."Tetapi kalau kita lihat kenyataan sekarang, bahwa segala-galanya itu berawal dari pendidikan. Termasuk juga dalam kemajuan suatu daerah, jadi tentu sudah sewajarnya pendidikan harus didistribusikan dengan baik ke warga negara," katanya.
Karena itulah, ia dan beberapa relawan lainnya yang notabene bekerja di korporasi merasa sangat bangga diberi kesempatan berkecimpung meski hanya sesaat di dunia pendidikan di Kota Banjarbaru.
"Harapannya kita bisa memberikan bekal dan juga motivasi bagi anak-anak kita selama kelas Inspirasi ini. Dan juga diharapkan, ilmu atau pengalaman yang kita bagikan juga jadi kunci bagi anak-anak kita untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman nantinya," ungkapnya.
Terakhir, ia sendiri berharap program ini bisa terus hadir ke depannya. "Sekali lagi terima kasih kepada Pemko Banjarbaru yang telah melibatkan kita. Semoga ke depan bisa terus berkontribusi lagi," tutupnya.
Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani menyampaikan bahwa kehadiran kelas inspirasi telah memberikan dampak positif bagi siswa di Banjarbaru, khususnya jenjang SMP. Ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh relawan dapat membuka wawasan siswa soal profesi ke depannya. Hal ini tegasnya sejalan dengan tujuan Kelas Inspirasi sebagai suntikan motivasi bagi siswa-siswa di Banjarbaru dalam menatap masa depan.
"Kita juga sudah lihat sendiri. Rata-rata siswa itu mulai ingin berwirausaha, bahkan mereka sudah ada yang mulai menyiapkannya sejak dini, jadi tidak hanya terpatok dengan profesi-profesi yang ada sekarang ini. Artinya, kelas inspirasi ini benar-benar mampu menginspirasi anak-anak kita," kata Walikota.
Nadjmi mengharapkan nantinya Kelas Inspirasi mengalami perkembangan. Salah satu yang disebut Walikota adalah GMC+ dapat mengajak siswa untuk melihat langsung aktivitas pekerjaan atau profesi dari relawan pengajar GMC+.
