MARTAPURA - Martapura FC terhenti di babak delapan besar Liga 2 musim ini. Tergabung di grup B, tim asuhan Frans Sinatra Huwae hanya mampu meraih satu poin. Itu didapat dari hasil tanpa gol di laga terakhir melawan Persik Kediri.
Berlaga di Palembang, di laga perdana Laskar Sultan Adam kalah atas Persita Tangerang 2-3. Lalu kembali kalah 1-2 atas PSMS Medan. Selain kekurangan pemain di berbagai posisi, Frans mengaku faktor non teknis juga juga memengaruhi kegagalan timnya lolos ke semifinal untuk promosi ke Liga 1.
"Sama seperti sebelum-sebelumnya, wasit selalu menjadi penghalang Martapura FC di 8 besar," ujar Frans. "Ini akibat kami tidak punya orang (dalam, Red) di PSSI, sehingga setiap tampil kami selalu dikerjai," kata Frans.
Meski demikian, Frans tidak ingin berlarut larut menyesali hal yang sudah terjadi. Dia ingin manajemen MFC fokus pada kompetisi tahun depan. "Ya sudahlah, semoga manajemen bisa berbenah tahun depan," katanya.
Frans juga mengakui di putaran II, terutama di 8 besar, kekurangan pemain di beberapa posisi menjadi kendala tim. "Banyak posisi tanpa ada pemain cadangan. Seperti kiper, pemain belakang, tengah dan wingback," ujar dia.
Hanya dengan membawa 20, dikurangi dua pemain yang cedera, Macan Gaib bertempur tanpa ada rotasi pemain di posisi penting ini. "Kondisi kami sudah seperti ini. Ada pemain cedera atau sakit, kami kekurangan pemain penggantinya," ucap dia.
Namun, Frans tetap memuji perjuangan tim polesannya yang tampil penuh semangat. "Anak-anak sudah berjuang maksimal. Usaha mereka patut kami apresiasi dengan baik," tegas legenda Barito Putera ini.(bir/dye/ema)