Sayed Jafar Ingin Wakil Mapan

- Sabtu, 23 November 2019 | 11:06 WIB

KOTABARU - Ketidakharmonisan Bupati dan wakil akhirnya berujung pada "perseteruan" Pilkada 2020. Kedua tokoh ini mendaftar ke banyak Parpol yang sama.

Bupati Sayed Jafar Alaydrus (SJA) belum lama tadi rampung melamar ke Golkar, PPP, PAN, dan Nasdem. Begitu juga dengan Wabup Burhanudin. Namun, selain ke Parpol yang sama, Burhan juga melamar ke PKS dan Gerindra.

Baru-baru tadi, Sayed Jafar kepada Radar Banjarmasin mengaku optimis. Para petinggi Parpol itu akan memilihnya. Alasannya sederhana. Menurutnya, pembangunan di eranya mengalami kemajuan.

"Mereka kan bisa lihat. Jalan-jalan sekarang sudah banyak yang mulus. Ke Lontar yang puluhan tahun rusak, ini mulus di era sekarang," ujarnya.

Sayed Jafar sendiri hampir tidak berada di kantor. Keliling desa ke desa. Beberapa fotonya mudah dijumpa mengacungkan dua jari. Ditanya apakah itu simbol dua periode, ia menjawab itu simbol peace, damai.

Menariknya, gaya komunikasi Sayed Jafar sendiri terkesan makin terbuka. Bahkan dalam beberapa kesempatan ia terlihat betah berlama-lama wawancara dengan wartawan. Pemandangan yang jarang di awal jabatannya.

Informasinya dukungan kepada petahana grafiknya naik. Petahana juga disebut-sebut memiliki modal yang cukup untuk memeriahkan pesta demokrasi di 2020.

Sayed Jafar pun mengakui, biaya politik itu besar. "Makanya untuk wakil saya mau yang sudah mapan. Supaya tidak mikir dirinya dulu kalau nanti menjabat," tandasnya.

Sementara itu, Burhanudin menekankan, Pilkada berbeda dengan Pileg. "Pilkada itu figur. Banyak tokoh yang modal sedikit tapi berhasil," ujarnya kepada wartawan koran ini, Selasa (19/11) tadi.

Burhan mengaku dirinya didukung banyak relawan yang loyal. "Itu karena kami menjalin komunikasi intens. Nomor saya ini tidak pernah ganti. Siapa pun telepon. Nomor baru pun saya angkat," ujarnya.

Terkait optimisme petahana dapat dukungan Parpol, Burhan menilai lumrah. "Silakan saja. Tapi petinggi Parpol pun saya kira bijak. Tentu akan memilih calon yang memang cakap mengelola pemerintahan," ucapnya.

Burhan menegaskan, dia dan timnya akan berusaha maksimal menghadirkan politik cerdas di Bumi Saijaan. "Kita tidak mau politik transaksional. Karena itu yang membuat daerah kita mundur."

Bagaimana cara Burhan menarik simpati petinggi Parpol? Katanya, ia akan memanfaatkan sisa waktu jabatan untuk membuktikan bahwa dirinya merupakan sosok yang tepat membangun Kotabaru.

Ditanya adanya anggapan jika dirinya hanya populer di pesisir Pulau Laut namun tidak di Kotabaru yang masuk daratan Kalimantan, Burhan membantah. "Memang untuk Pulau Laut itu saya sejak lama jalin komunikasi. Tapi bukan berarti saya tidak begitu di seberang (daratan Kalimantan). Kan ada hasil survei, saya termasuk tinggi dibanding beberapa kandidat lain," bebernya.

Sudah bukan rahasia lagi, ke dua tokoh yang pernah mesra ini sama-sama pernah berucap bahwa tidak akan mau saling berpasangan lagi. Di beberapa kesempatan yang sempat direkam memori publik, mereka bahkan saling menyalahkan satu sama lain.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X