BANJARBARU – Duo pelatih Peseban U-17, Bambang Hermawan dan Achmadi memperdalam ilmunya dengan mengikuti Sosialisasi Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia). Keduanya diundang langsung oleh Asprov PSSI Kalsel yang bekerja sama dengan PSSI sejak Jumat (22/11) dan berakhir kemarin.
Beberapa pelatih dari klub, SSB, dan akademi yang mendapat rekomendasi langsung dari masing-masing Askab, Askot, klub dan SSB turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Eks mantan asisten pelatih Timnas, Wolfgang Pikal dan eks pelatih kiper Timnas Indonesia Hermansyah hadir langsung sebagai intruktur dalam kegiatan yang bertajuk Filanesia On The Road ini.
Filanesia merupakan filosofi yang menjadi fondasi sepak bola Indonesia, yang diterapkan dalam pembinaan usia muda sampai jenjang senior. Selain itu, Filanesia juga panduan sepak bola Indonesia dalam mengembangkan teknik bermain dan aplikasinya di lapangan.
Asisten pelatih Peseban U-17, Achmadi mengaku senang mendapat kesempatan untuk memperdalam ilmu di bawah arahan Wolfgang Pikal dan Hermansyah.
“Alhamdulillah diberi kesempatan untuk menambah pengalaman dan banyak belajar dari seorang pelatih yang sangat berpengalaman di timnas dan Liga Indonesia,” ucapnya. “Dia (Pikal, Red) sangat antusias melatih dan menyampaikan materi kepada kami sebagai calon pelatih masa depan dan sekarang,” ucap pria yang akrab disapa Madi ini.
Madi mengaku sangat banyak ilmu yang didapat selama mengikuti Filanesia On The Road kali ini. “Seperti mulai cara melatih yang benar, adaptasi dengan pemain, lingkungan, serta orang tua pemain,” rincinya.
Menurutnya, para pelatih lain yang ikut terlihat tidak kesulitan untuk berkomunikasi dengan Pikal. Pikal sudah lama tinggal di Indonesia dan memiliki istri orang Indonesia.
“Banyak sisi positif yang bisa kami dapat. Di hari terakhir, kami juga diminta untuk mempresentasikan apa yang didapat ke lapangan langsung. Tentu sangat bermanfaat untuk kami,” terangnya.
Tak lupa, Madi juga mengingat pesan yang disampaikan Pikal. Peserta disebutnya punya kualitas. Jadilah pelatih yang selalu menanamkan kejujuran pada diri pemain. Percuma berprestasi, tapi menghalalkan segala cara. Tidak ada yang instant, semua butuh proses.
“Semangat buat pelatih-pelatih Banua. Mari majukan sepak bola Kalimantan Selatan. Demi satu nama, Indonesia,” pesan Pikal kepada peserta.(bir/dye/ema)