Trotoar A Yani Ramah Difabel..? Itu Baru Sebatas Klaim

- Senin, 25 November 2019 | 05:55 WIB

BANJARMASIN - Trotoar di sepanjang Jalan Ahmad Yani yang diklaim ramah disabilitas oleh Pemko Banjarmasin ternyata mendapat tanggapan berbeda dari penyandang disabilitas.

Banyak guiding blocks atau pemandu bagi tunanetra yang letaknya masih tak sesuai. Kondisi tersebut disampaikan ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin, Slamet.

Menurutnya trotoar itu cukup memprihatinkan. Lantaran ada beberapa guiding block diletakkan dalam posisi yang salah.

"Ada yang ditaruh sembarangan dengan posisi yang tidak benar. Terus banyak juga yang terputus, tapi itu memang karena jalan keluar masuk perkantoran atau pertokoan," ungkapnya.

Menurutnya, seharusnya pemko berdiskusi lebih dulu dengan para penyandang disabilitas sebelum pembuatan trotoar. Karena masukan itu bisa menjadi referensi bagaimana agar penyandang disabilitas merasa nyaman.

"Dari dibangun hingga saat ini, pemko tak meminta kepada kami evaluasi bagaimana kebutuhan disabilitas. Mereka hanya mengacu pada teori saja," imbuhnya.

Slamet berharap, pemko secepatnya merevitalisasi trotoar tersebut. "Karena kami ingin hak penyandang disabilitas sama seperti pengguna trotoar lain. Bisa masuk gedung, mal dan terminal. Seperti yang seharusnya segera dibuat," harapnya.

Menanggapi itu, Kabid Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Chandra mengatakan bakal ada perbaikan.

"Sedangkan untuk jalur yang terputus karena akses keluar masuk bangunan kantor dan toko, akan disinkronkan dengan kelandaian yang nyaman untuk akses kendaraan," ujarnya.

Dijelaskannya, lanjutan pembangunan trotoar di Ahmad Yani itu sudah mengantongi rekomendasi teknis dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI.

"Desain trotoar dengan tinggi 25 sentimeter dan lebar tiga meter ini mengutamakan jalur penyandang disabilitas yang rata, tidak naik dan turun," terangnya.

Chandra mengakui, pengerjaan trotoar ini sedikit mengalami kendala karena banyaknya akses jembatan terdahulu yang tinggi dan menjorok ke badan jalan.

"Sekarang, sudah disinkronkan dengan bentuk desain trotoar yang ramah terhadap pejalan kaki dan kaum difabel," klaimnya. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X