Kebakaran Terhebat dalam Sejarah Sebuku, Warga Kaitkan dengan Mitos Api

- Senin, 25 November 2019 | 07:03 WIB

Sahriah bermimpi. Desanya didatangi banyak sekali orang berbaju merah. Seperti pasukan. Sehari setelah bermimpi, desanya hangus dihantam si jago merah.

KOTABARU - "Kakak saya mimpi begitu kemarin. Cuma gak tahu kalau itu pertanda," ujar Jamilah, perempuan tua yang rumahnya rata dengan tanah kepada Radar Banjarmasin, Minggu (24/11) siang kemarin.

Di malam naas itu, Sabtu (23/11) sekitar pukul 22.00, Jamilah yang berada di rumah anaknya mendengar panik di luar. Ia pun berlari. Tepat di dekat rumahnya, di RT 1 Desa Sungai Bali Kecamatan Pulau Sebuku, api menjilat tinggi ke angkasa.

"Tinggi sekali. Dan besar apinya," kenang Jamilah.

Ia pun berlari ke arah api. Ingin menyelamatkan. Namun tak kuasa. Kemarau, rumah kayu yang saling berdempetan membuatnya pasrah. Api mengamuk sejadi-jadinya, dalam waktu singkat.

Sekitar 300 meter dari sana, Kapolsek Pulau Sebuku Iptu Tumbur Sirait sibuk mengerahkan personelnya. Ia pun tak lupa mengontak atasan di pusat kota.

Seorang warga mengatakan, sudah 70 tahun tinggal di sana. Baru melihat api sehebat itu mengamuk di pulau kecil, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota kabupaten menggunakan speedboat itu.

Tumbur Sirait pucat pasi. Dia tahu persis, tidak ada pemadam di sana. Hanya ada milik perusahaan tambang batubara dan bijih besi.Bukan hanya itu, air pun tak ada. Kemarau membuat sungai mengering. Sumber air yang bisa diambil jaraknya cukup jauh. Tinggal air laut jadi pilihan.

"Tapi saat itu surut sekali air laut. Pasang baru mulai jam 11 malam," kata Tumbur.

Tidak lama datang mobil pemadam dari perusahaan. Membawa air laut, dari pelabuhan terjauh. Air disemprotkan. Hampir tak ada guna.

"Ngeri apinya," kenang Badaruddin warga di sana.

Air habis, pemadam jalan lagi. Jauh. Air belum pasang. Tangis terdengar riuh. Teriakan minta tolong sahut-sahutan. Badaruddin berkata, ia melihat beberapa orang berlari dari rumah tanpa sempat membawa apa-apa selain yang melekat di badan.

Beruntung sedikit, sinyal internet bagus di sana. Kabar cepat viral di sosial media. Pemadam di pusat kota, kalang-kabut. Berebut ke pelabuhan, adu cepat cari kapal. Sayang, sedikit yang kebagian speedboat.

Para pemadam senior yang tergabung di Pemadam 234 dan Rahel berhasil masuk. Apa yang mereka saksikan membuat bergidik.

Api melebar semakin luas. Kapolsek Tumbur Sirait dengan mata kepalanya sendiri melihat kantornya dilalap habis tanpa sisa. Alat berat tidak sempat membentengi areal kantornya. Bahkan operator alat berat nyaris tewas saat berjibaku di lapangan dan rodanya terjebak lubang. Beruntung operator cepat kabur.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB
X