Bupati Teken SK Sebuku Darurat, Pembangunan Rumah Warga Bakal Dibantu

- Selasa, 26 November 2019 | 06:48 WIB

KOTABARU Dua hari setelah kebakaran hebat yang meratakan kampung mereka, warga Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku masih gamang dengan nasib mereka. Kehilangan modal dan tempat tinggal, kehidupan di Sebuku benar-benar lumpuh.

Kemarin, warga masih berharap pada sisa-sisa yang bisa dikais dari rumah mereka yang telah hangus. Para pengungsi yang ditempatkan di halaman Kantor Kecamatan Pulau Sebuku juga menunggu sembako yang disalurkan untuk mereka.

Johansyah, seorang warga Sebuku bukan hanya kehilangan rumah. Ia juga kehilangan mata pencaharian. Peralatan berdagang ikan kelilingnya habis dilalap api. "Habis. Tolong bantu kami bikin rumah. Tidak ada lagi uang," ujar Johansyah di tenda pengungsian.

Sementara itu, bantuan Sembako terus berdatangan dari pagi sampai malam. Berton-ton beras diturunkan dengan ratusan kotak mie instan, dan juga pakaian bekas untuk pengungsi.

Bantuan itu datang dari pemerintah, TNI Polri, dan para perusahaan -perusahaan yang beroperasi di Kotabaru-Tanah Bumbu, seperti Jhonline, SILO, Sakari, BKW, Arutmin.

"Sementara ini, untuk bahan makanan kita bisa bertahan hingga seminggu ke depan," ujar Kepala BPBD Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya.

Bagaimana dengan rumah warga? Jaya mengatakan Bupati Sayed Jafar sudah meneken SK yang memutuskan Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku kondisinya darurat. Kalau pemerintah daerah sudah memutuskan, bantuan selanjutnya berupa bahan bangunan. Target kami bisa satu rumah dapat 10 atap seng," ujarnya.

Mereka juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov dan pemerintah pusat untuk penanganan pasca bencana. "Nanti Kementerian Sosial mau turun ke lapangan," ungkapnya sambil berharap, akan ada bantuan material tambahan.

Dihubungi via telepon, Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis meminta pemerintah daerah secepatnya merampungkan data di lapangan. "Itu dulu. Kalau sudah ayo kita sama-sama ke Pemprov dan pusat. Kami siap kawal lahir batin," ujarnya.

Ia menambahkan, DPRD mendukung SK penetapan status darurat di Sebuku. "Karena warga kehilangan tempat tinggal. Dan jumlahnya banyak sekali," tekannya.

Selain rumah warga, salah satu bangunan layanan publik juga rata dengan tanah. Mapolsek Pulau Sebuku kini hanya tinggal papan nama. Asramanya pun ludes.

Terkait ini, Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Adnan Syafruddin mengatakan, akan berupaya maksimal kantor Polsek segera berdiri. "Polisi di sini jangan pikirkan itu. Tetap layani warga. Biar saya yang cari jalan keluarnya, secepatnya kita usahakan," ujar Andi.

Dari data resmi yang dikeluarkan BPBD Kotabaru, sementara ini tercatat 200 rumah warga ludes. Jumlah pengungsi mencapai 750 jiwa.

Seperti telah diberitakan, api mengamuk pada Sabtu malam pukul 20.00. Penyebab api sampai sekarang masih dalam penyelidikan polisi.

Api baru bisa dipadamkan pada pukul 03.30 dini hari. Penyebab lamanya api berkobar karena tidak ada pemadam di Pulau Sebuku. Hanya ada pemadam milik perusahaan, yang tak bisa beroperasi efisien karena kekurangan air.

Api saat itu berhasil dibatasi saat alat berat membuat batas pemisah. Beberapa pemadam dari pusat kota juga menggunakan alat portabel. Mereka menyeberang memakai kapal cepat.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB

Pembobol Gudang Kampus Poliban Tertangkap

Minggu, 21 April 2024 | 17:20 WIB
X