Cerita-Cerita yang Tersisa dari Kebakaran Sebuku (2)

- Rabu, 27 November 2019 | 08:05 WIB

Haji Nanang, pedagang terbesar itu merugi miliaran rupiah. Toko dan sarang burung waletnya hangus dalam sekejap. Desa Sungai Bali yang dulu ramai, sekarang gulita, asap memekat mata.

----------------------------------------

Zalyan Shodiqin Abdi, Sebuku

----------------------------------------

Senin (25/11) malam, sekitar pukul 23.00, penulis berjalan kaki dari Posko Bencana ke Sungai Bali di Pulau Sebuku. Jaraknya sekitar satu kilometer.

Untuk diketahui, Sungai Bali adalah kawasan permukiman tertua di Pulau Sebuku. Ia pusat perdagangan di pulau kecil ini. Berada persis di depan muara yang berhadapan dengan Pulau Laut.

Warga desa-desa sekitar pulau, biasa berbelanja ke Sungai Bali. Pusat administrasi kecamatan pun di Sungai Bali. Di sini berdiri Puskesmas. Juga Mapolsek. Sayangnya, kini markas polisi sudah habis terbakar.

Sebagai pusat perdagangan dan administrasi, rumah-rumah di sana padat dan dempet. Mayoritas terbuat dari kayu. Di depan muara ada pelabuhan bongkar muat barang.

Saking padatnya, malam-malam di Sungai Bali selalu ramai. Warga meminta garam ke tetangga cukup berteriak dari dapur. Suaranya sudah terdengar ke sebelah.

Anak-anak berlarian, belajar mengaji atau bermain. Para nelayan tua merokok di pelataran. Menyeruput kopi. Sesekali terdengar bunyi mesin perahu.

Namun kini semua berubah. Seperti siang kedatangan gerhana matahari total. Sungai Bali rata jadi puing. Yang selamat hanya bagian desa yang berada di ketinggian.

Beberapa anjing muncul dari balik asap sisa kebakaran. Mengendus-endus puing. Listrik sejak kebakaran padam sampai kemarin. Travo yang meledak gantinya kata PLN sedang dalam perjalanan. Di tengah lokasi bekas kebakaran hanya ada beberapa buah lampu darurat.

Berjalan malam hari, asap teras mencekik tenggorokan. Angin hampir tidak ada bertiup.

Di ujung jalan dekat muara, terlihat beberapa pia asyik ngobrol. Penulis menghampiri mereka. Lewat depan Musala Hidayatul A'mal yang selamat dari kebakaran.

Seorang pria paruh baya duduk di atas sadel motor, memakai peci haji. Dua pria duduk jongkok di tanah. "Ya itulah rumahku yang ada di video. Bukan penginapan itu tapi rumah. Aku jualan di situ," kata pria berpeci haji.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X