BANJARMASIN - Ada kabar menyebutkan, Dinas Perhubungan Banjarmasin akan membuka kembali U-Turn di depan gebang keluar Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Demi mengurai kemacetan di Jalan Hasan Basry.
Kabar itu dibantah Kepala Dishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik. Hingga saat ini, mereka belum berencana membuka sarana putar balik tersebut.
"Memang ada permintaan untuk membuka U-Turn itu. Tapi, sejauh ini kami belum membahasnya di internal," katanya, kemarin (27/11) sore.
Ichwan memaklumi jika ada yang tak sependapat dengan pola rekayasa lalu lintas Dishub. Namun, ia menegaskan bahwa yang mereka lakukan berdasarkan kajian mendalam.
Mantan Kepala Satpol PP Banjarmasin itu coba memberi pengertian. Ada satu acuan dasar bagi Dishub. Yakni menyelenggarakan lalu lintas yang berkeselamatan.
"Dan ini sudah diamanahkan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Di sini Dishub diberi tanggung jawab untuk menjalankannya," tuturnya.
Ia juga menekankan, bahwa wewenang urusan lalu lintas ada pada Forum LLAJ. Dimana segala cara yang dilakukan atas dasar kajian. "Jadi tidak ada kata sembarangan," tegasnya.
Menurut Ichwan, untuk mewujudkan lalu lintas yang berkeselamatan, mereka tak bisa membuat aturan atas dasar rasa tak nyaman. Apalagi karena permintaan pihak-pihak tertentu.
"Karena ini urusan lalu lintas. Menyangkut keselamatan orang banyak. Jadi ini yang harus dipahami," tegasnya.
Masuk akal. Terlalu berisiko membuka U-Turn yang sejajar lurus dengan arus keluar ULM. Bayangkan saja, potensi kecelakaan yang bisa terjadi.
Jauh sebelumnya, Dishub juga sudah meminta izin kepada Gubernur Kalsel. Agar diberikan wewenang untuk merekayasa lalu lintas di jalan-jalan milik provinsi yang ada di Banjarmasin. "Gubernur mengizinkan untuk itu," imbuhnya.
Meski begitu, bukan berarti Dishub tutup telinga. Ichwan memastikan, mereka tetap mendengarkan sasaran dari pihak manapun.
"Kalau ada saran yang memang bagus dan menunjang lalu lintas berkeselamatan, kenapa tidak," ucapnya.
Intinya, Dishub tak mau main-main dengan urusan lalu lintas. Putusan akhir tetap pada Forum LLAJ. "Inilah yang harus dipahami. Utamanya lalu lintas yang berkeselamatan," pungkasnya. (nur/fud/ema)
