Ledakan Misterius Gegerkan Warga, Polda: Itu Pemusnahan Bahan Peledak

- Kamis, 28 November 2019 | 11:28 WIB

BANJARBARU - Kemarin sore, masyarakat yang bermukim di sekitar Liang Anggang dan Landasan Ulin dihebohkan dengan suara ledakan disertai getaran. Getaran sendiri sangat terasa, sehingga warga mengira ada gempa bumi.

Seperti halnya yang dirasakan para karyawan di kantor pusat Radar Banjarmasin. Adanya getaran membuat mereka berlarian ke luar, lantaran menduga ada gempa. "Getaran sampai membuat pintu lemari terbuka sendiri, kami terkejut dikira ada gempa," kata salah seorang karyawan, Irma.

Dia mengungkapkan, getaran sendiri terjadi sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu juga, suasana kantor langsung heboh. "Kata anak saya, dia di rumah juga merasakan getaran," ucap warga Kelurahan Guntung Manggis ini.

Selain di Banjarbaru, getaran juga ternyata menghebohkan masyarakat yang bermukim di beberapa lokasi di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Hal itu terlihat dari percakapan para anggota emergency di grup WA Landu Rescue.

Bahkan, suara ledakan dan getaran di Gambut lebih kuat dibandingkan di Landasan Ulin maupun di Liang Anggang. Pasalnya, di sana beberapa kaca rumah dan masjid sampai pecah akibat kuatnya getaran.

"Kaca masjid di Handil Kandangan, Gambut juga pecah (karena getaran)," kata Anggota Irgas Rescue bernama Rian di grup WA Landu Rescue. Dengan menyertakan bukti foto kaca masjid yang dia maksud dalam keadaan pecah.

Sementara itu, anggota grup lainnya menyampaikan bahwa ledakan dan getaran berasal dari aktivitas peledakan yang dilakukan Brimob Polda Kalsel. "Itu aktivitas blasting," ujarnya.

Dari penelusuran Radar Banjarmasin, munculnya dentuman nyaring dan getaran ternyata benar berasal dari kegiatan Brimob Polda Kalsel unit Gegana yang melakukan pemusnahan bahan peledak di kawasan Desa Tambak Padi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP M Rifai membenarkannya. Dia mengungkapkan, pemusnahan bahan peledak sudah dilakukan unit Gegana sejak Selasa (26/11). "Bahan peledak itu milik perusahaan tambang. Namun, karena sudah kedaluwarsa maka harus dilakukan pemusnahan," bebernya.

AKBP M Rifai juga menjelaskan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab terhadap rumah-rumah warga ataupun bangunan lainnya yang terdampak akibat ledakan.

Dirinya juga mengimbau supaya warga yang terdampak dapat melapor ke kantor kepolisian terdekat. "Sekarang sedang kami data berapa kerusakan yang terjadi," ucapnya.

Lanjutnya, kemarin merupakan hari terakhir aktivitas pemusnahan bahan peledak. Sehingga, dia memastikan hari ini tidak ada lagi suara ledakan ataupun getaran. "Kami mohon maaf, jika aktivitas itu sudah mengganggu masyarakat," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X