Bencana Sebuku, Bantuan Pusat Siap Mengucur

- Kamis, 28 November 2019 | 11:31 WIB

KOTABARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya mengatakan Kemensos akan mengirimkan bantuan dari pemerintah pusat. Saat ini mereka tinggal meminta Bupati membuat surat pernyataan status Sebuku darurat. Surat itu jadi syarat administrasi turunnya bantuan.

"Sebenarnya sudah Bupati keluarkan SK. Tapi mereka minta lagi surat pernyataan. Langsung kami buatkan, segera dikirim ke Kemensos," ujar Jaya.

Sementara ini kata Rusian, bantuan masih terus berdatangan. Berupa sembako dan pakaian bekas. Yang kurang adalah bahan material bangunan. "Kami di pemerintah daerah sedang patungan. Target dalam waktu dekat bisa terkumpul seribu seng," ujarnya.

Untuk WC portabel yang sempat dikeluhkan warga, Jaya mengaku, masih berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel. Karena daerah tidak memiliki sarana darurat tersebut. "Tapi aman saja, warga semua menyediakan WC mereka untuk dipakai korban kebakaran," akunya.

Sementara itu di lapangan, mayoritas warga korban kebakaran memang tinggal di rumah keluarga mereka. Namun tidak sedikit pula yang tidur di tenda pengungsian, di halaman kantor kecamatan Pulau Sebuku.

Warga yang mengungsi mayoritas berharap ada bantuan material bangunan. "Kami tidak ada uang beli. Habis semua," kata Abu Bakar.

Mayoritas warga yang terbakar rumahnya berada di kelas ekonomi menengah ke bawah. Mereka tidak ada bayangan untuk bisa secepatnya membangun rumah baru.

Di lapangan, alat berat milik perusahaan di sana sejak hari pertama hingga kemarin, terus membersihkan sisa puing. Sebelumnya, Sekda Said Akhmad mengatakan, lahan bekas kebakaran itu nanti akan diuruk.

"Kita usahakan, warga dapat bangunan rumah yang permanen. Dengan penataan yang baik dan rapi. Tidak kumuh," ujarnya.

Kebakaran di Sungai Bali membuat akltivitas warga lumpuh. Mereka yang rumahnya habis, tidak dapat lagi bekerja.

Seperti telah diberitakan, kebakaran hebat di Desa Sungai Bali, pada Sabtu (23/11) malam tadi, membuat sedikitnya 200 rumah hangus. Juga kantor Mapolsek, asrama polisi, dan dua buah los pasar.

Api menyala pada pukul 20.00, dan baru bisa dipadamkan pada pukul 03.30 dini hari. Ketiadaan sarana pemadam di sana, menjadi faktor utama api melalap hampir seluruh desa.

Tim forensik dari Labfor Surabaya sudah memeriksa dan mengambil barang bukti di lapangan, untuk dianalisa di laboratorium: Apa penyebab api yang membuat 750 orang kehilangan rumah?

"Selasa (26/11) kemarin mereka ke lapangan. Sore hari, kita tunggu saja apa hasilnya. Jangan berspekulasi," ujar Kapolres Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Reskrim Iptu Imam Wahyu Pramono kepada Radar Banjarmasin, Rabu (27/11) kemarin. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X