BANJARMASIN - Warga Sungai Lulut Murung Selong RT 12 Banjarmasin Timur bermukim di tepian Sungai Martapura. Kampung mereka disambangi personel Satpolair Polresta Banjarmasin, kemarin (28/11).
Mereka datang demi mengingatkan warga tentang bahaya paparan pemikiran radikal dan anti Pancasila. Kasat Polair, AKP John Louis L mengatakan hal ini penting untuk disampaikan. Bahwa Pancasila adalah ideologi pemersatu bangsa Indonesia. Jangan sampai dirongrong oleh gerakan-gerakan radikal.
Masyarakat harus waspada atas tumbuhnya gerakan radikal di lingkungannya.
"Pencegahannya bisa melalui hal kecil. Seperti melaporkan kegiatan yang janggal di dekat rumah mereka," jelas John.
Perkampungan yang berada di ujung Kecamatan Banjarmasin Timur itu berbatasan dengan Kabupaten Banjar. Namun posisinya tak jauh dari pusat kota. Permukiman mereka berada di bantaran sungai, mobilitas warganya mengandalkan transportasi perahu.
“Tapi tak ada yang aman dari paparan ideologi radikal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat tergoda oleh paham radikal. Contoh akibat masalah ekonomi,” sebutnya.
Paham radikal bertentangan dengan ideologi Pancasila. “Apa yang dilakukan cenderung merugikan orang lain. Bahkan merusak nama baik agama. Padahal mencintai tanah air itu sebagian dari iman," ingat John.
Murjani memuji kinerja Satpolair. Dia berharap Satpolair bisa membantu warga Murung Selong
membangun kewaspadaan. "Apa yang disosialisasikan sangat lah berguna bagi kami. Dari soal paham radikal, bahaya narkoba, sampai keselamatan beraktivitas di sungai. Terlebih dengan mengingatkan isi-isi Pancasila," ujar warga yang dijadikan rumahnya untuk pertemuan ini.
Penyampaian sosialisasi Quick Wins Program 1 itu diakhiri dengan penyerahan rompi pelampung, bendera Merah Putih, teks Pancasila, dan paket sembako kepada warga yang hadir.(lan/dye/ema)