Wawancara dengan Nasruddin, "Sang Nabi" dari Kakahan

- Senin, 2 Desember 2019 | 12:35 WIB

Radar Banjarmasin dua kali mewawancarai Nasruddin. Pertemuan pertama pada 20 November 2019 dan kemudian 29 November. Berikut ini wawancara Radar Banjarmasin, dengan pria yang disebut-sebut sebagai nabi oleh jemaahnya ini.

Radar Banjarmasin: Pengajian seperti apa yang anda ajarkan?

Nasruddin: Saya menjelaskan tentang Alquran yang sebenarnya. Kandungan di dalam Alquran yang tidak banyak diketahui oleh orang lain. Kemudian memberitahukan ajaran Nabi Muhammad yang sebenarnya.

Bahwa beliau (Nabi Muhammad,red) waktu itu, sebenarnya menerangkan kitab Allah yang waktu itu sudah tidak ada orang yang sanggup lagi menerangkannya, sebagaimana saat ini.

Seandainya orang-orang sanggup menerangkan Alquran sesuai dengan yang diterangkan Nabi Muhammad, mungkin tidak memerlukan kitab yang banyak. Mestinya cukup Alquran saja.

Radar Banjarmasin: Seperti apa contohnya?

Nasruddin: Anda harus jadi jemaah dahulu kalau ingin tahu lebih banyak.

Radar Banjarmasin: Isu yang beredar, Anda mengakui diri anda sebagai nabi, apakah betul?

Nasruddin: Iya betul.

(Jawaban tersebut berbeda dengan hasil wawancara penulis pada 20 November lalu. Saat itu, Nasruddin mengatakan bahwa tidak pernah sekalipun mengaku Nabi. Dia hanya mengatakan bahwa dirinya didatangi Nabi Gaib, yang kemudian membisikkan padanya seperti apa yang pernah dibisikkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi-nabi terdahulu, red).

Radar Banjarmasin: Jadi, anda mengakui diri sebagai Nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad?

Nasruddin: Iya, memang seperti itu. Kenapa saya berani mengatakan seperti itu, akan saya jelaskan.

Contohnya seperti ini, ada orang yang bertindak seperti dokter. Sama saja dia dokter, karena telah bertindak seperti dokter. Jadi, yang namanya Nabi, dalam pengakuan Allah atau dalam pandangan Allah, ialah orang yang menyampaikan Agama Islam.

Siapa yang berani menyampaikan agama Allah, berarti dia itu menyatakan diri sebagai Nabi. Kalau kita mengajarkan agama Allah namun tidak menyatakan diri sebagai Nabi, tetap di sisi Allah kita telah menyatakan diri sebagai Nabi. Karena berani meniru seorang Nabi, berani mengajarkan ayat Allah.

Radar Banjarmasin: Apakah selebaran ini berasal dari anda, kemudian diberikan kepada para jemaah anda? (penulis menyodorkan sejumlah foto selebaran, berisi kalimat baiat jemaah dan persaksian, terjemahan bacaan ketika salat, berikut doanya)

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X