Mengaku Bertemu Nabi Gaib, Nasrudin Ajarkan Salat dan Adzan Berbahasa Indonesia

- Senin, 2 Desember 2019 | 12:51 WIB

“Aku bersaksi tiada disembah kecuali Allah dan aku bersaksi Nasruddin yang diperintah Allah,”

Itulah kalimat persaksian dalam sejumlah poin baiat atau sumpah, yang tertera di salah satu lembaran kertas panduan. Selebaran itu pula, yang diberikan Nasruddin kepada para jemaah di pengajiannya. Dikonfirmasi Radar Banjarmasin terkait sejumlah selebaran tersebut, pada Jumat (29/11), Nasruddin, pun membenarkannya.

Baca dulu: Wawancara dengan Nasruddin, "Sang Nabi" dari Kakahan

“Iya, betul. Selebaran ini dari saya,” ucapnya.

Nasruddin, saat itu mengaku tak tahu menahu, mengapa selebaran itu bisa sampai bisa keluar. Menurutnya, selebaran itu hanya diperuntukkan bagi para jemaahnya saja.

Sehari sebelumnya. Kamis (29/11), penulis juga menghubungi salah seorang jemaah Nasruddin. Dia mengakui, kalimat persaksian tadi, dibacanya pada saat pertama kali dibaiat menjadi jemaah Nasruddin.

“Selain kalimat persaksian itu, dalam selebaran ada juga doa atau selawat yang bertuliskan Ya Allah limpahkanlah keberkahanmu kepada pembimbing kami Nasruddin,” tutur pemuda asal Barabai, yang tak ingin identitasnya dibeberkan. Meski begitu, dia tak keberatan jika penulis menuliskannya dengan nama Kumbang.

Kumbang menuturkan, keinginannya menjadi jemaah Nasruddin, tak lebih dari sekadar penasaran dengan apa yang diajarkan Nasruddin. Namun, untuk menjadi jemaah ternyata tak semudah yang dibayangkannya.

Di awal sebelum pengajian dimulai, terlebih dahulu dia dicecar sejumlah pertanyaan. Mulai dari nama, tempat tinggal dan lain-lain. Hingga akhirnya, dia dibaiat atau disumpah menghadap Nasruddin. Membelakangi sejumlah jemaah yang hadir. Proses itu, menjadi syarat wajib untuk menjadi jemaah Nasruddin.

“Saya sempat enam bulan aktif mengikuti pengajian,” ungkapnya.

Ada pun jadwal pengajian yang digelar, yakni pada Senin malam, dan Kamis malam. Itu, dengan materi pengajian yang ringan-ringan. Dan pada umumnya, diperuntukkan hanya bagi jemaah yang baru bergabung.

“Selain itu, ada lagi pengajian yang jadwalnya Jumat malam, isi pengajiannya berat-berat. Dan yang mengikutinya, jemaah yang sudah lama bergabung. Saya juga sesekali mengikuti pengajian di jadwal itu,” urainya.

Kumbang juga menuturkan. Baik di saat pembaiatan, pengajian, mau pun pada saat adzan dan salat, semuanya dilakukan dengan berbahasa Indonesia. Terkhusus untuk salat Jumat, itu dilakukan di sebuah tempat sendiri. Yakni, sebuah pondokan berbahan semen yang letaknya berada di tengah-tengah area persawahan di ujung desa.

“Kalimat syahadat pun sudah diganti. Menjadi seolah-olah Nasruddin adalah seorang Nabi,” bebernya.

Dia menambahkan, bahwa Nasruddin, juga pernah menceritakan kepadanya kalau didatangi Nabi Gaib atau Malaikat Jibril, diturunkan Wahyu, hingga diutus oleh Allah.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X