Kokedama, Usaha Baru Jenis Florikultura di Kalsel: Belajar dari Youtube, Laku Dijual Melalui Online

- Selasa, 3 Desember 2019 | 11:40 WIB

Kokedema memang belum booming. Padahal seni bercocok tanam tanpa pot bisa mempercantik dekorasi rumah dan lahan yang sempit. Kokedema dari bahasa Jepang, yaitu bola lumut berbentuk bundar. Di Kalsel, seni ini dikembangkan Noralita.

-- Oleh: Muhammad Amin, Martapura --

Dekorasi tanaman di rumah Noralita- yang biasa disapa Oya-- sangat hijau. Pernak pernik aneka tanaman hias memenuhi tiap sudut tempat tinggalnya di Kompleks Luthfia Kecamatan Gambut. Selama satu tahun terakhir, Oya membudidayakan seni tradisional menata tanaman asal negeri sakura yang dikenal dengan sebutan Kokedema.

Sejak mengenal Kokedema, Oya terus mengasah kreatifitasnya. Perempuan tiga anak ini mengotak atik aneka tanaman hias berbentuk bundar sebesar tempurung kelapa. Menurutnya, inilah jenis usaha komoditas Florikultura (tanaman hias) yang bakal diburu. Pasalnya, penjualan sangat mudah, cukup di pajang di media sosial.

Oya bercerita, usaha keluarga ini awalnya dikenalkan oleh adiknya sendiri. Traveling ke Jakarta dan singgah ke kafe konsep hijau. Di situ banyak tanaman mungil tapi cantiK. Bentuknya membuat kepingin, apalagi dirinya sangat menyukai tanaman hias. Sambil nongkrong dan diskusi panjang di kafe. Kemudian dilanjutkan belajar melalui youtube tentang konsep kokedama.

“Kemudian uji coba dengan tanaman yang tidak mudah mati. Diikat seadanya. Iseng-iseng saya upload ke Instagram. Kaget, respons bagus, banyak tertarik. Lalu keterusan,” kata Oya, kemarin.

Segala jenis tanaman telah dipraktekkan seperti philodendron, monstera obliqua, berbagai jenis sirih, sansiviera, kaktus, sukulen, kuping gajah, bromelia dan cryptantus. Khusus philodendron untuk philo ini banyak jenisnya seperti Philo burle marx, Philo buaya, Philo gergaji, Philo lemon, Philo marble, philo marble variegata, Philo black cardinal dan Philo red emerald. Sedangkan jenis sirih-sirihan hanya dicoba jenis Sirih njoy, Sirih marble, Sirih silver, Sirih merah, Sirih gading, Sirih lemon, dan Sirih brazil.

Menurut Oya, saat ini jenis tanaman monstera sangat digemari karena keunikan dari bentuk daunnya yang berlubang-lubang. Monstera merupakan jenis tanaman lama yang kembali disukai orang dan sangat gampang merawatnya. Jenis monstera itu ada yang hijau dan juga variegate.

Jika tanaman kokedama mati, bisa direcovery lagi agar menjadi tanaman baru. Maka dari itu, saat konsumen datang untuk membeli kokedama, mereka diberikan penjelasan tentang sifat tanaman yang dipilih. Pasalya, tiap tanaman berbeda-beda cara merawatnya. Ada yang suka air, tapi ada juga yang hanya disemprot saja sudah cukup. “Uniknya, kokedama di setiap negara punya ciri khas masing-masing selain di Jepang. Misalnya, di Korea bentuknya kecil-kecil. Lumutnya pun lebih kelihatan berwarna hijau,” tambah Oya.

Menurut Oya, lumut di Indonesia lebih kering dibandingkan lumut Jepang, sehingga tanaman pun tidak bisa terlalu lembap. Oleh karena itu kami mengganti lumut dengan sabut kelapa untuk membungkus bola tanahnya. Karena dengan sabut lebih lembab dan cocok untuk iklim tropis.

Agar ciri khas Indonesia terlihat dan lebih alami, bola lumut ini diikat dengan benang. sehingga bentuknya seperti keranjang buatan Indonesia. Benang tersebut juga berfungsi untuk menjaga bentuk kokedama tetap bulat. Ini berbeda dengan di Jepang, yang hanya memakai benang nilon. Namun, karena kokedama ini handmade maka pembuatannya tidak bisa terlalu banyak dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian.

Apa kendala dalam pembuatan kokedama, Ternayata pada saat membentuk bulatannya. Di awal membuat kokedama, Oya memang belum begitu rapi. "Seiring berjalan waktu kokedama sudah berhasil kami buat dengan rapi, asalkan telaten sebenarnya tidak ada yang sulit," ucapnya.

Adapun perawatan kokedama juga sangat gampang. Saat penyiraman cukup disemprot saja agar basah. Atau, seminggu sekali celupkan di dalam ember selama semenit. Tergantung seberapa kering kokedamanya. Lalu, tiap akhir pekan diangin-anginkan di teras tapi jangan terkena matahari langsung. Setelah cukup, masukkan kembali ke dalam rumah.

Mulai banyak orang tertarik kokedama, karena perawatannya gampang, bentuknya unik dan lucu, dan bisa menjadi indoor planting. Kokedama pun tidak boleh kebanyakan air atau kekurangan air karena bisa mati. Jika dijemur langsung di matahari, daunnya bisa berwarna kuning. Untungnya, kokedama bisa diperbaiki jika akar tanaman masih bagus.

“Harganya tergantung varian besar atau kecil. Mulai Rp60 ribu sampai 100 ribuan. Silakan cek di instagram,” ujarnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X