Kalau Dipaksakan Selesai Akhir Tahun, Dewan Khawatirkan Kualitas Proyek

- Selasa, 3 Desember 2019 | 12:14 WIB

BANJARMASIN – Tahun anggaran 2019 memasuki bulan akhir. Beberapa proyek infraastruktur masih belum selesai. Meski, Pemprov Kalsel mengklaim realisasi fisik pekerjaan infrastruktur sudah mencapai 90 persen, banyak pihak mengkhawatirkan pengejaran tenggat akan berakibat pada kualitas pekerjaan.

Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Sahrujani mengatakan sisa pekerjaan di tenggat waktu, jangan dilaksanakan asal-asalan. Hal ini pasalnya biasa dilakukan kontraktor demi mengejar tenggat sebelum akhir tahun.

“Jangan sampai asal-asalan menuntaskan yang berdampak pada kualitas. Kami tak ingin ini terjadi,” ucap Sahrujani kemarin.

Jika hal ini ini terjadi sebutnya, bukan hanya uang negara yang digelontorkan sia-sia, tapi juga masyarakat yang dirugikan karena fasilitas publik yang dirasakan tak sesuai harapan. “Kami apresiasi realisasi fisik yang sudah 90 persen. Tapi kami perlu mengingatkan sisa pekerjaan jangan sampai seadanya demi mengejar target,” ujar politis Partai Golkar itu.

Kepala Badan Perencanaan Daerah Prov Kalsel Nurul Fajar Desira mengakui masih ada beberapa proyek pekerjaan yang perlu digenjot maksimal di sisa waktu yang hanya efektif beberapa pekan ini. "Tapi Insya Allah akhir tahun bisa rampung semua,” terang kemarin. 

Proyek-proyek yang masih belum maksimal ini ujar Fajar, lantaran sempat terkendala dengan pembebasan lahan. Faktor ini hampir terjadi setiap tahun lantaran masih ada warga yang terdampak belum menerima nilai ganti rugi yang ditawarkan.

Persolan lahan ini pun sebutnya tak melulu soal ganti rugi, ada pula kendala lain seperti pemilik lahan tersebut sangat susah dicari keberadaanya. “Padahal tender dilakukan sejak awal tahun. Tapi ada saja kendala di lapangan yang membuat pekerjaan tertunda,” tuturnya.

Dia memberi contoh seperti melakukan pergantian jembatan Sungai Gardu dan Sungai Lulut. Pemprov dan pekerja proyek sebutnya harus memutar otak untuk menyelesaikan pekerjaan lantaran lahan tak selesai dibebaskan.

Selain itu, yang perlu dikebut juga adalah pembuatan jalan alternatif menuju makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kelampayan) yang saat ini tengah dilakukan pengerasan.

“Pembebasan lahan di kawasan ini juga yang sempat alot. Tapi alhamdulillah sekarang sudah dikerjakan pengerasan,” sebut Fajar.

Menurutnya, persentase yang sudah mencapai 90 persen ini menunjukkan pekerjaan yang dibiayai APBD 2019 ini berjalan normal dan sangat maksimal. Berbeda jika di akhir tahun anggaran seperti sekarang, realisasinya hanya berkisar 75 persen.

“Setelah dievaluasi triwulan I dan II lalu, realisasi pekerjaan fisik menunjukkan tren yang meningkat,” imbuhnya.

Fajar menyebut, untuk infrastruktur jalan yang sudah tuntas diantaranya adalah, Jalan Lontar Kotabaru, Jalan Mentewe Tanah Bumbu dan Jalan akses menuju TPA Regional di Banjarbaru.

Sementara, untuk fisik bangunan Fajar mengatakan seperti taman nol kilometer di Jalan Sudirman Banjarmasin dan tahap pertama pondasi atau struktur bangunan tribun VVIP Stadion 17 Mei Banjarmasin.

“Memang sekarang belum terlihat. Karena pekerjaannya per tahapan. Tahun depan akan dilanjutkan lagi sesuai ketersediaan dana,” tandasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X