BANJARMASIN - Menjelang akhir tahun 2019, inflasi Kalsel makin tinggi mendekati 3,5 persen, padahal target inflasi Kalsel di tahun 2019 hanya sekitar 3 persen.
Kepala Dinas Pergadangan Kalsel H Bierhasani mengaku, perlu upaya yang optimal agar angka inflasi di Kalsel di akhir 2019 tidak melebihi angka 3,5 persen.
"Dari data yang kami miliki, inflasi Kalsel di November mencapai 0,23 persen, kalau diakumulasi dari Januari hingga November mencapai 3,46 persen, kami sangat berharap di Desember inflasi bisa ditekan, sehingga akumulasi angka tidak lebih dari 3,5 persen," jelasnya disela kegiatan rapat koordinasi dan identifikasi harga bahan pokok menjelang natal dan tahun baru di Swissbel Hotel (03/12).
Diakui Bierhasani, beberapa komoditas pendorong inflasi yaitu daging ayam ras, ikan nila, telur ayam ras dan bawang merah. Pendorong inflasi akan ditambah tiket transportasi yang akan mengalami inflasi di Desember 2019.
"Kami berharap semua pihak bahu membahu untuk menekan harga inflasi, terutama di daerah yang inflasinya cukup tiinggi seperti Tabalong dan Banjarmasin," harapnya.
Pihaknya juga minta bantuan Dinas Peternakan untuk bisa membantu menekan kenaikan harga dagiing ayam, karena kenaikan didorong tingginya ayam hidup ditngkat peternak," tandasnya.
"Kami juga berharap dari rapat koordinasi ini ada solusi untuk menekan inflasi di Desember 2019, karena semua pihak baik pemerintah, swasta dan distributor hadir dalam rapat ini," pungkasnya. (sya/mat/ema)