BANJARMASIN - Komisi III DPRD Banjarmasin mempertanyakan kondisi paving block Taman Kamboja yang rusak dan berlubang. Mereka menganggap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) abai.
Tudingan itu ditanggapi Kepala DLH Banjarmasin Mukhyar. Ia tak terima jika disebut membiarkan kondisi itu. “Sebelum ada air mancur di sana, kondisinya sudah seperti itu," katanya.
Bukannya DLH tak ingin memperbaiki. Karena memang saat ini masih ada tahapan pekerjaan yang dijalankan di Taman Kamboja. Tak efektif jika buru-buru diperbaiki.
"Memang tidak ada anggaran perbaikannya. Apalagi proyek-proyek masih berjalan untuk pembangunan taman," sebutnya.
Menurut Mukhyar, mereka memang tak memasukkan anggaran perbaikan lantai tahun ini. Pihaknya lebih fokus pada pembangunan perpustakaan kontainer, lantai keramik untuk pejalan kaki, dan miniatur rumah lanting.
Nah, jika proyek-proyek berjalan itu selesai, barulah giliran paving block yang dibenahi. Termasuk juga jika ada kerusakan lain yang mesti diperbaiki.
"Mulai tahun lalu, proses pembangunan ini sudah berjalan. Nanti kalau semua proyek sudah selesai, baru kami membenahi kerusakan yang terjadi," janjinya.
Intinya, hanya masalah tahapan. Yang mana menjadi prioritas untuk didahulukan dan yang harus ditunda dulu. Agar proses pembangunan berjalan efisien dan efektif.
Masuk akal. Jika dilakukan perbaikan saat ini, tentu akan membuang-buang anggaran. Karena ada pekerjaan yang masih berjalan, potensi kerusakannya juga besar.
“Kami sudah memperhitungkan ini. Kami tidak bodoh untuk membiarkan hal ini terjadi. Nanti setelah semua proyek selesai tahun depan, kami harap PUPR kembali menganggarkan perbaikannya untuk 2021,” tandasnya. (nur/fud/ema)
