BANJARMASIN – Kepastian kedatangan Presiden RI, Joko Widodo untuk membuka Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) 2019 di Banjarbaru pada 18-20 Desember mendatang hingga kini masih berproses.
Pemprov Kalsel masih menunggu kabar dari Sekretariat Negara (Setneg) usai surat permohonan yang dikirim beberapa waktu lalu. Sejak awal memang direncanakan, kedatangan Presiden ke Kalsel selain meresmikan Bandara Syamsudin Noor, juga untuk membuka even nasional ini. “Mudah-mudahan bisa dalam satu rangkaian acara,” ujar Sekdaprov Kalsel Abdul Haris.
Hal senada dituturkan oleh Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuryani. Menurutnya, selain menunggu kabar dari Setneg. Informasi terakhir dalam waktu dekat akan ada audiensi dari Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dengan Presiden. “Kami masih menunggu kabar. Mudah-mudahan Pak Presiden bisa hadir,” harapnya.
Pihaknya sendiri sudah menyebar undangan. Jumlahnya mencapai 10 ribu lembar. Terdiri dari 5.000 undangan dari Kementerian Sosial dan 5.000 lagi partisipasi masyarakat.
Untuk diketahui, HKSN 2019 tahun ini selain diiisi kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS), juga diisi acara puncak Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) pada 19 Desember mendatang. rencananya BBKS dilaksanakan di Taman Nol Kilometer atau Depan Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin.
Sementara, LBKS dihelat di enam titik/etape yang meliputi Kabupaten Tabalong menjadi titik awal setelah itu menuju Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar dan finish di Kota Banjarmasin.
Bahkan untuk etape 5 ke 6 dari Kabupaten Banjar menuju Kota Banjarmasin menggunakan jalur lintas sungai di Kalsel yang menjadi inovasi (pola baru) pada LBKS 2019. “Tapi puncak acara digeber di Banjarbaru. Yakni Perkantoran Pemprov Kalsel,” terang Nuryani.
Untuk diketahui, berbagai kegiatan sosial akan mengisi HKSN 2019, seperti bakti sosial, suntan massal, operasi katarak, penyerahan lingkungan, peresmian sarana lingkungan hingga bedah rumah.
“Menteri Sosial RI, Juliari Peter Batubara nanti akan meresmikan tempat rehabilitas anak–anak penyalahguna narkoba dan rumah layak huni saat kegiatan susur Sungai Martapura dari Pasar Terapung Lok Baintan,” ujarnya. (mof/ran/ema)