Belum Nambang, Rugi Rp1,2 M

- Kamis, 5 Desember 2019 | 09:49 WIB

KOTABARU - Terungkapnya kasus pencurian material perusahaan tambang batubara di Pulau Laut senilai Rp1,2 M, ternyata didalangi orang dalam sendiri. Para pencuri ternyata para petugas keamanan perusahaan (security).

Hal ini disampaikan Kapolsek Pulau Laut Tengah, Iptu Pato kepada Radar Banjarmasin, Rabu (4/12) kemarin di kantornya. "Sementara sudah kami amankan empat karyawan yang terlibat," ujarnya.

Kasus ini sendiri terungkap saat audit di perusahaan Sebuku Tanjung Coal (Sebuku Group) belum lama tadi. Hasil audit menunjukkan banyak material milik perusahaan yang berada di pelabuhan Desa Selino, raib.

Material yang raib, mulai dari kabel baja, sampai tiang lampu. Dihitung, kerugian perusahaan mencapai Rp1,2 miliar.

Tanggal 24 November perwakilan perusahaan atas nama Firdaus melapor ke Mapolsek. Selama seminggu polisi melalukan penyelidikan ke lapangan.

Akhirnya, Selasa (3/12) malam, nama-nama hampir lengkap dikantongi. Dini hari Rabu, Kanit Reskrim Polsek Pulau Laut Tengah Aipda Ade Purwanto ditemani Kanit Intel Bripka Tri Jumaryono bergerak ke lapangan.

Mereka berhasil membekuk enam orang warga Desa Mekarpura. Dari enam itu, empat orang statusnya adalah karyawan Sebuku Group. Bekerja sebagai petugas keamanan.

Dari mulut para karyawan itu terungkap, jika mereka disuruh oleh atasan mereka. "Katanya barang-barang itu tidak masuk cek list perusahaan," ujar salah satu karyawan.

Karena perintah itu, karyawan dan kawan-kawannya dibantu oleh beberapa warga melancarkan aksi malam-malam. Kabel dan barang-barang lainnya mereka angkut pakai truk.

Kabel-kabel dikupas kulitnya, digabung sama besi dan tiang. Dijual ke pengepul besi tua. "Ada jual ke Kotabaru, ada juga ke Banjarmasin," kata karyawan.

Hasil penjualan dibagi-bagi kepada semua. Namun para karyawan itu mengaku hanya dapat ratusan ribu dari sekali aksi. "Khilaf saja. Kami juga minta maaf sama keluarga, perusahaan dan masyarakat," kata karyawan tertunduk.

Pato mengungkapkan, masih ada beberapa orang lagi yang mereka buru. "Ada beberapa yang informasinya sudah kabur ke Jawa," bebernya.

Aksi para karyawan itu sendiri diperkirakan berlangsung sejak Januari hingga Oktober 2019 tadi.

Ditemui di kantornya, External Relation Sebuku Tanjung Coal Yohanis Dallo, kepada Radar Banjarmasin mengatakan, perusahaan belum bisa memberikan keterangan. "Kami belum dapat detail kasusnya. Nanti kalau sudah, baru kami sampaikan keterangan," ujarnya.

Pun begitu dia mengungkapkan, sekarang ini perusahaan memang fokus membangun infrastruktur. Termasuk di pelabuhan yang materialnya dicuri itu. Jika semua sarana dan prasarana sudah, juga izin Amdal ke luar, berikut hal lainnya, mereka rencananya akan menambang batubara di Pulau Laut. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di KuburanĀ 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB
X