Hapatitis A Bikin Geger Martapura, Mata Roni Mendadak Kuning

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 09:18 WIB

MARTAPURA – Virus hepatitis A menyebar begitu cepat di Kecamatan Martapura. Setiap minggu selalu ada anak-anak yang berobat atau harus dirawat karena positif atau dicurigai terjangkit virus yang menghantam fungsi hati tersebut. Banyak orang tua yang tidak menyadari atau belum mengenal ciri-ciri awal.

Salah satunya Roni, orang tua dari anak yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Putrinya yang baru kelas 5 sekolah dasar mendadak tidak enak badan. Selama berhari-hari malas makan dan lesu. Roni mengira putrinya keseleo karena mendapat laporan bila sekujur tubuh anaknya seperti pegal dan sakit-sakit. Disertai demam turun naik.

“Sempat saya bawa pijit. Setelahnya agak mendingan. Tapi tetap lesu dan malas makan. Bahkan makin sayu,” kata Roni kepada Radar Banjarmasin kemarin.

Sekitar tiga hari kemudian. Putrinya mengaku kencingnya berubah. Warna lebih keruh seperti teh. Dicoba minum obat penghilang rasa demam dan memperbanyak minum air mineral. Bukannya sembuh, putrinya semakin lemah. Warna air kencingnya tidak berubah. Dirinya langsung melarikan putrinya ke rumah sakit.

“Waktu di rumah sakit, saya baru melihat warna matanya sudah kuning. Jari tangannya juga berwarna kekuningan. Saya bingung, ini sakit apa,” Tanya Roni.

Oleh dokter, Roni dikasih informasi bila putrinya diduga kena virus hepatitis A. dan diperkuat dengan hasil pengambilan darah yang sangat detail. Dinyatakan positif hepatitis A. beruntung cepat dibawa dan dirawat ke rumah sakit. Sekitar 4 hari dirawat dan mendapat pengobatan dan menjaga pola makan serta kebersihan. Kondisi putrinya mulai membaik.

“Tapi tetap diminta istirahat selama 1 bulan bila keluar dari rumah sakit. Anak saya dilarang cape. Dibuat surat istirahat untuk sekolah,” ujar Roni.

Gejala serupa juga diperlihatkan oleh Rangga. Pelajar Madrasah Aliah yang tengah mengikuti ujian semester ini mendadak sakit. Awalnya pusing, seperti berputar-putar. Disertai demam yang turun naik diikuti batuk-batuk. Lambung terasa perih, awalnya Rangga mengaku sakit maag. Sangkaan itu karena perutnya terasa perih.

“Rasa makanan di lidah mendadak hilang, padahal aromanya enak. Ulun langsung malas menyentuh makanan. Dicoba minum vitamin dosis tinggi tapi tetap saja,” ujarnya.

Sekitar tiga hari diobati tidak sembuh. Rangga dibawa ke klinik. Diambil darah dan diperiksa. Dugaan awal juga hepatitis A. Setelah hasil ambil darah positif, baru diberikan obat-obatan dan vitamin. Dari keterangan dokter yang memeriksa Rangga, diketahui virus hepatitis lagi banyak menyerang anak-anak. Kendati sakit, Rangga mengaku tetap sekolah. Pasalnya sedang ada ujian semester yang tidak bisa ditinggalkan. Namun, di sekolah lebih banyak diam dan menyendiri serta tidak berinteraksi dengan teman sepermainan.

“Ulun disuruh dokter opname ke rumah sakit. Tapi tunggu dulu, berobat jalan sambil istirahat banyak. Asalkan bisa ikut ujian, setelah itu terserah saja,” tutur Rangga dengan nada lemas. (mam/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X