BANJARBARU – Desas-desus mengenai batalnya golf di PON Papua 2020 sampai juga di telinga Wendy Karyanto. Atlet yang tampil apik di Pra-PON pada Juli lalu itu tentu merasa kecewa mendengar isu tersebut.
“Sampai sekarang saya belum bertemu langsung dengan pengurus PGI Kalsel. Saya hanya dapat isu itu dari mulut ke mulut,” ujarnya, Sabtu (30/11) sore.
Walaupun belum ada keputusan final, Wendy sangat menyayangkan jika isu itu benar. Namun apa boleh buat, mau protes juga tak punya suara. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaan. Menunggu kabar bahagia dari PGI Kalsel. “Kalau kecewa, iya. Pasti ada rasa kecewa kalau golf sampai nggak ada di PON. Atlet juga nggak bisa berontak. Semua keputusan ada di KONI Pusat,” curhatnya.
Apakah latihan selama ini sia-sia? “Kalau dibilang percuma, saya rasa berlebihan. Golf itu olahraga favorit saya. Saya sangat menyukai hobi ini. Kalau nggak ada golf, saya nggak olahraga lagi,” ungkapnya. Rekan Wendy, Ismail belum memberikan tanggapannya terkait isu ini.
Sekretaris Umum PGI Kalsel Supian AH juga tak banyak komentar. Dia hanya bisa menunggu keputusan dari PB PGI Pusat. “Kabar resminya belum ada. Semoga ada kabar baik dalam waktu dekat ini,” ujar Supian.
Sampai sekarang PGI Kalsel belum mendapat kejelasan tentang kepastian cabor golf apakah akan dipertandingkan di PON XX Papua 2020 mendatang. Berbulan-bulan PGI Kalsel telah menunggu kelanjutan nasib cabor Golf yang telah melaksanakan Pra-PON di Makassar bulan Juli lalu.
“Hanya ada beberapa isu jika golf tetap tidak akan dipertandingkan di PON XX Papua 2020 mendatang. Ini sangat disayangkan. Padahal pada PON sebelumnya golf selalu dipertandingkan. Semoga itu hanya isu,” ujar Supian.
PGI Kalsel tak ingin pesimis. Harapan untuk cabor golf dipertandingkan masih diperjuangkan. Selain dipertandingkan di PON, golf merupakan ajang yang selalu ada di event SEA Games dan Asian Games. Rasanya tidak wajar jika golf ditiadakan di PON 2020 mendatang.
“Kabarnya, salah satu alasan adalah lapangan belum standar. Tapi, sebenarnya ada alternatif lain dengan menyetujui PP no 17,” ulasnya.
PGI Kalsel sangat menyayangkan jika golf tidak jadi dipertandingkan. Harusnya jika golf tidak ada di PON, KONI Pusat tak perlu merekomendasikan untuk menggelar Pra-PON. “Pra PON kemarin atas rekomendasi KONI Pusat. Terus sekarang golf nggak ada di PON, sangat disayangkan,” cecarnya.
Isu ini akan dibawa ke Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB PGI. PGI Kalsel masih menunggu undangan dan kabar selanjutnya dari PB PGI pusat.(mal/dye/ema)