Wacana PNS Diganti Robot, Akankah Menambah Pengangguran..?

- Selasa, 10 Desember 2019 | 17:05 WIB

BANJARMASIN – Wacana PNS diganti Robot mendapat tanggapan beragam dari pengamat pemerintah. Ada yang mendukung, ada pula yang menyayangkan. Alasannya adalah akan menambah pengangguran jika wacana ini benar-benar diterapkan.

Pengamat Pemerintah Fisip ULM, Budi Suryadi berpendapat, penggunaan sistem dengan kecerdasan buatan ini dinilainya tepat. Bahkan akan lebih mengoptimalkan kinerja pemerintah terutama pada aspek pelayanan.

Namun demikian, dalam sistem dan mekanisme ini juga harus ada peran dari manusia sebagai pendamping sistem tersebut. Pasalnya, tak semua yang dilakukan manusia bisa dikerjakan pula oleh robot. Belum lagi jika terjadi masalah dengan sistem.

Bahkan dengan menggunakan sistem robot tambahnya, pelayanan maupun kinerja akan lebih transparan. Karena hanya berinteraksi dengan mesin. Ya, seperti diketahui dan bukan menjadi rahasia umum lagi, jika masyarakat ingin cepat berurusan, tak jarang mereka harus melakukan upaya lain kepada petugas.

Nah jika dengan menggunakan sistem robot, hal demikian pun dapat diminimalisir. Masyarakat yang ingin berurusan tak perlu menunggu lama untuk ketemu petugas. Mereka tinggal berhadapan dengan mesin. “Yang bisa diterapkan cepat seperti pekerjaan-pekerjaan penerimaan tamu atau surat masuk. Ini sangat optimal,” ujar Budi.

Di sisi lain, Pengamat Pemerintah Fisip ULM lain, Gazali Rahman menilai ada dampak lain, yakni akan mengurangi jumlah ASN. “Pengangguran akan bertambah, ini konsekuensinya ketika semua dilakukan oleh robot,” ujarnya.

Sementara, salah seorang ASN Pemprov Kalsel, Saprudin mengatakan akan banyak pekerjaan terpangkas. Menurutnya, ada beberapa dampak positif jika hal ini memang terjadi. Salah satunya, ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan. “Pasti ada pekerjaan lain yang dikerjakan. Biasanya juga demikian. Malah mengurangi beban kami,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Kalsel, Gusti Burhanuddin mengungkapkan, pihaknya belum menerima seruan dan tembusan untuk menerapkan sistem ini di Pemprov. Namun, jika wacana ini dilaksanakan sebutnya, akan terjadi “labor saving” atau akan sedikit menggunakan tenaga manusia. “Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghapus jabatan struktural level 3 dan 4,” ujarnya. 

Seperti diketahui,Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate yakin bahwa menggantikan kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan artificial intelligence(AI) atau robot dengan kecerdasan buatan memungkinkan untuk diterapkan pada kinerja birokrasi di Indonesia.

Menurutnya, kecepatan internet di kota-kota besar di Indonesia, serta infrastruktur pendukung yang saat ini dimiliki sudah cukup untuk beralih ke era pekerja robot. “Itu sangat makes sense, pekerjaan manusia bisa lebih sedikit. Hal-hal teknis bisa dilakukan oleh perangkat mesin robotik dengan AI,” katanya. (mof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X