Ketika Teror Hepatitis A Mengancam Siswa Kota Idaman

- Kamis, 12 Desember 2019 | 12:04 WIB

Pekan lalu, beredar pesan berantai menyatakan status KLB hapatitis A di Kota Banjarbaru. Meski informasi tersebut tidak benar, namun faktanya ada sekolah yang mengaku, 53 siswanya jatuh sakit karena hepatitis A. 

-- Oleh: Muhammad Rifani, Banjarbaru --

Rabu (11/12) kemarin, Radar Banjarmasin kembali mengunjungi SMPN 4 Banjarbaru, suasana sekolah sudah sepi, karena siswa pulang cepat usai ulangan semester. Beruntung, masih bisa mendapat informasi terbaru dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 4 Banjarbaru, Jarot Santosa.

"Hari ini kami mendapat kembali dua laporan lagi dari orang tua, bahwa anak mereka terpapar virus hepatitis A,” ujarnya.

Sebelumnya sudah ada 33 laporan dari orang tua yang memberitahukan bahwa anak mereka positif terpapar virus, dari hasil pemeriksaan di RS AURI, RSD Idaman, RS Kartini serta RS Syifa Medika. Sedangkan berdasar hasil pemeriksaan oleh puskesmas, Dinkes dan BTKL ditemukan ada 20 siswa positif hepatitis A. Sehingga total siswa yang diduga terpapar virus yang menginfeksi liver ini, total 55 siswa.

Dari 35 laporan orang tua, ada yang harus dirawat inap dan sebagian rawat jalan. "Kalau yang 20 siswa positif itu kondisinya Alhamdulillah sudah membaik," tambahnya.

Pasca terungkapnya penyebaran virus ini. Pihak sekolah menurut Jarot melakukan beberapa langkah. Mulai dari menggiatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan.

“Kami juga melakukan RDT (Rapid Diagnostic Test) kepada penjual makanan, dari delapan sampel negatif. Kamis (hari ini) juga dilakukan uji sampel air di sekolah," ujarnya.

Untuk siswa yang positif terpapar virus, kebijakan sekolah juga masih memberi waktu istirahat total di rumah. "Totalnya selama 28 hari," tambahnya.

Terpisah, Dinas Kesehatan Banjarbaru sendiri menegaskan bahwa tidak ada penambahan kasus virus tersebut. Yang mana diklaim bahwa kasus terakhir yakni di SMPN 4 Banjarbaru tersebut.

"Sudah tidak ada lagi, yang 20 positif itu terakhir. Kawan-kawan juga memeriksa di sekolah, termasuk jajanan yang adanya. Hasilnya mengatakan negatif," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarbaru, Khairul Fahmi kemarin.

Dinkes juga mendatangi lingkungan tempat tinggal siswa yang positif terpapar virus hepatitis A tersebut. "Dari sekolah, pedagang jajanan, sampai ke rumah siswa. Kita masih selidiki penyebabnya," tandasnya.

Disinggung apakah ada potensi teror virus ini bisa meluas ke wilayah lain. Fahmi menjawab jika ini akan dipengaruhi oleh perilaku serta mobilitas publik yang ada di Banjarbaru.

"Hepatitis ini kan sifatnya menular. Nah karena di Banjarbaru ini mobilitas orang tinggi, jadi bisa saja ada orang dari daerah lain yang datang ke sini dan kebetulan terpapar virus itu. Makanya ini juga harus jadi atensi sama-sama," tambahnya.

Ditegaskannya bahwa Dinkes tidak apatis atas kasus ini. Ia menjawab bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan, pendataan serta upaya pencegahan atas kasus ini.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X