BANJARMASIN – Ketua Umum Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kalsel, Yuyu Rahmad Mulyana mengaku sedikit risau dengan status olahraga pelajar.
Pasalnya, bidang olahraga pelajar tidak dibawahi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai olahraga prestasi, maupun Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) sebagai olahraga rekreasi.
Sampai saat ini, walaupun programnya tetap jalan, Bapopsi seolah bergerak sendiri tanpa status yang jelas.
Kejelasan status olahraga pelajar inilah yang sekarang diperjuangkan oleh Bapopsi Kalsel. Apalagi, untuk olahraga pelajar ada jenjang dan event yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di bawah asuhan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Untuk saat ini, Bapopsi cenderung manut dengan Kemenpora dan Kemendikbud. Namun, selayaknya Bapopsi yang semestinya menyelenggarakan event khusus olahraga buat pelajar se-Indonesia,” sebut Yuyu di sela-sela Rakor Bapopsi Kalsel 2019 di Hotel Treepark, Kamis (12/12).
Keberadaan Bapopsi sekarang ini diakui Yuyu seperti tak maksimal. Namun demikian, pembinaan olahraga prestasi di kalangan pelajar tetap harus dijalankan sebaik-baiknya.
“Oleh karena itu, Bapopsi Kalsel sekarang mulai menjalin koordinasi dengan Dispora Kalsel maupun Disdik Kalsel. Dua stakeholder tersebut selalu kami libatkan apabila menggelar event olahraga pelajar,” sebutnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bapopsi Kalsel mengundang perwakilan dari Disdik Kalsel dan akademisi olahraga sebagai narasumber diskusi.
“Intinya, semua stakeholder bersedia untuk saling beriringan dalam membina olahraga pelajar di Kalsel. Pasalnya, tak dipungkiri para pelajar merupakan aset masa depan untuk meraih prestasi olahraga dan mengharumkan nama Banua,” sambungnya.
Di sisi lain, Tri Irianto, akademisi olahraga Universitas Lambung Mangkjurat (ULM) menuturkan persoalan status olahraga pelajar ini harus dibahas di level pusat atau nasional.
“Selama ini gerakan Bapopsi Pusat juga cenderung kurang maksimal. Semoga, dari Rakor yang diadakan oleh Bapopsi Kalsel ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi untuk memperjelas status olahraga pelajar di Kalsel,” harapnya.(oza/ema)