Hepatitis A Terdeteksi Sejak Juni, Awal Penularan Diduga dari Keluarga Siswa

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:07 WIB

BANJARBARU – Perlahan, sumber penyebaran virus yang membuat puluhan siswa di Banjarbaru terjangkiti hepatitis A mulai terungkap. Kemarin (12/12), Komisi I DPRD Banjarbaru memanggil beberapa instansi terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Asisten 2 Bidang Kesra, pihak RSD Idaman hingga pihak sekolah dari SMPN 4 Banjarbaru.

Dalam pertemuan tertutup selama dua jam, tiap instansi menjelaskan kepada dewan, terkait penyebaran virus yang menular dengan cepat ini. Usai pertemuan, pihak Disdik, Dinkes dan Asisten II Bidang Kesra enggan memberi keterangan kepada media. Mereka menyerahkan kepada Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Herry Budimansyah.

Herry pun menjelaskan hasil kesimpulan pertemuan, pertama terkait kronologi masuknya virus ini.

“Sudah terdeteksi sejak Juni lalu. Hanya saja saat itu kasusnya ada satu dua di satu kelurahan. Bisa ditangani dan sembuh, berangsur hilang," ujarnya.

Sampai kemudian mencuat kasus di SMPN 4 Banjarbaru di Liang Anggang yang cukup mengagetkan.

Setelah dilakukan pendalaman terungkap, diduga virus datang dari lingkungan salah satu siswa yang positif terpapar.

"Kemungkinan terkuatnya lewat kakak dari seorang siswa yang positif terpapar. Kakaknya ini bukan dari sekolah ini dan sudah lebih duluan terkena. Lalu akhirnya menjangkit ke adiknya yang kebetulan bersekolah di sana, kemungkinan lewat kontak makanan," ungkapnya.

Sedangkan bagaimana menyebar diantara siswa, ini yang belum bisa ditemukan. Karena dari dari aspek sanitasi di sekolah, sudah bagus. Penjaja makanan juga negatif, tidak ada yang terjangkit dan diduga menjadi sumber penyebaran.

"Jadi sementara itu. Intinya masyarakat jangan khawatir. Kuncinya kebersihan lingkungan dan makanan," ujar Herry, seraya menegaskan pihaknya akan terus memonitor pencegahan dan penanganan yang dilakukan oleh instansi.

Sementara itu, salah seorang warga Banjarbaru, Nurlisa Aida berharap bahwa virus ini benar-benar tidak menyebar secara massif. Apalagi ia juga berdomisili di wilayah Liang Anggang Banjarbaru.

"Semoga saja benar-benar sudah tertangani. Karena jujur takut juga, soalnya gejalanya katanya sampai bikin anak-anak mata dan kulitnya bisa menguning hingga lemas dan mual atau pusing. Saya tentu tak ingin anak saya sampai terpapar," harapnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X