BANJARBARU - Kerap diguyur hujan beberapa waktu terakhir. Banyak warga di Banjarbaru yang mengira bahwa wilayah Kota Idaman telah memasuki musim penghujan.
Namun, tak sedikit juga warga yang bingung mengapa curah atau intensitas hujan masih belum begitu merata. Misalnya durasi hujan yang tidak terlalu lama dan cenderung berbeda-beda di tiap-tiap titik.
Salah satu yang mengaku bingung adalah Amanda. Warga Mentaos Banjarbaru ini mengira bahwa musim hujan belum memasuki Kota Idaman. Lantaran menurutnya jika hujannya masih sepenggal-sepenggal.
"Saya pernah kehujanan di wilayah Landasan Ulin sore hari. Ternyata di wilayah Mentaos dan sekitarnya tidak hujan. Terus nanti kalaupun hujan waktunya tidak lama, sebentar saja paling satu atau dua jam saja," ceritanya.
Hal senada turut dirasakan oleh Fauzi. Warga Landasan Ulin Banjarbaru ini mengungkapkan sering dibuat kecele dengan kondisi cuaca. Lantaran ia pernah harus berteduh di satu daerah padahal tempat yang ditujunya tidak hujan.
"Saya dihubungi teman-teman bahwa di wilayah Cempaka tidak hujan. Padahal posisi saya berteduh di areal Syamsudin Noor karena hujan deras. Jadi bingung juga sih, apa sudah masuk musim penghujan atau tidak," tanyanya.
Terkait cuaca atau musim yang melanda Kalsel dan juga Banjarbaru sekarang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru coba memaparkan.
Disebutkan bahwa sekarang Kalsel belum memasuki musim penghujan secara utuh. Hal ini didasarkan pada data curah hujan yang diamati oleh stasiun meteorologi mereka.
"Masih belum bisa dikatakan masuk musim penghujan. Perlu menunggu data curah hujan di dasarian kedua Desember nanti," kata Prakirawan BMKG Syamsudin Noor, Rizqi Nur Fitriani.
Dari data yang dikantongi mereka. Di dasarian pertama bulan Desember kata Rizqi bahwa curah hujan sudah mencapai lebih dari 50 mm. "Tetapi kita lihat yang kedua nanti. Apabila diikuti curah hujan sebesar 50 mm nanti, maka bisa disebut musim penghujan," paparnya.
Untuk status sekarang, menurutnya bahwa musim Kalsel masih masuk musim peralihan dari Kemarau ke Penghujan. Untuk musim hujan pun katanya diprediksi akan datang pada pertengahan bulan Desember. "Untuk normal puncak musim penghujan di wilayah Banjarbaru kemungkinan di bulan Desember, Januari atau Februari," katanya.
Tahun ini sendiri disebut mengalami kemunduran atau terlambat dalam hal siklus musim hujan dibanding tahun sebelumnya. Secara umum kata Rizqi, mundurnya musim hujan di wilayah Indonesia ini disebabkan oleh adanya kondisi dinamika atmosfer.
"Yakni menguatnya Dipole Mode Index Positive di wilayah Samudera Hindia. Serta adanya anomali suhu muka laut yang dingin di sekitar perairan Indonesia hingga akhir November. Sehingga menyebabkan keterlambatan datangnya angin muson atau musim Asia ke wilayah Indonesia," pungkasnya. (rvn/al/ram)