Ketika Pejabat HST Adu Hebat Baca Puisi: Tidak Hanya Diiringi Tepuk Tangan, Tapi Juga Gelak Tawa

- Rabu, 18 Desember 2019 | 13:17 WIB

Ada yang membaca dengan nada datar. Ada yang membaca dengan nada terus meninggi. Ada pula yang membaca layaknya penyair kawakan. Andai dapat memilih, menyanyi ternyata lebih mereka sukai ketimbang membaca puisi.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

Dari banyaknya rangkaian acara menyambut Hari Jadi ke 60 tahun Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), ada satu kegiatan yang cukup menarik perhatian. Yakni, lomba membaca puisi tingkat pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten HST. Tujuannya, selain membumikan gemar membaca puisi, juga membuat rileks para pejabat yang sehari-harinya berkutat dengan pekerjaan kantor.

Digelar kemarin (17/12) siang di Pendopo Bupati HST, kemeriahannya cukup terasa. Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengutus jagoannya untuk tampil. Mulai dari perwakilan yang datang diutus oleh atasan, hingga atasannya sendiri yang turun tangan.

Hal itu, dibuktikan dengan tampak turut sertanya para pejabat tinggi di Kabupaten HST. Mulai dari Camat, Kepala Dinas, Staf Ahli Bupati, Sekretaris DPRD HST, hingga Wakil Bupati.

Meski tidak semua peserta lomba mampu tampil memukau penonton, namun melihat gaya dan usaha yang ditampilkan secara maksimal, mereka patut diacungi jempol.

Siang itu, yang tampil pertama kali adalah Subhani. Membawakan puisi berjudul ‘Jiwa Meratus’. Lelaki yang menjabat sebagai Sekretaris di DPRD HST, itu tampil apik. Sekilas, caranya membaca puisinya mirip penyair top, Chairil Anwar. Namun, caranya menggerakkan anggota tubuh, seperti Presiden RI pertama, Ir Soekarno.

Sesekali, nadanya terdengar meninggi, mengentak, kemudian mengalun-alun. Subhani, sukses menutup penampilan dengan riuh tepuk tangan penonton.

Tidak ingin kalah dengan Subhani, peserta lainnya adalah Kepala Dinas Olahraga dan Patiwisata HST, Wahudi Rahmad. Puisi yang dibawakannya berjudul ‘Kesuma Bangsa’. Disaksikan penonton dan tiga dewan juri, Wahyudi membawakannya dengan cukup santai. Namun tegas. Bila anda pernah mendengar suara tentara yang sedang melalukan latihan baris berbaris, maka seperti itulah nada yang dipakainya.

“Biar memberi pengaruh kepada peserta yang lain. Tapi, terus terang, bila dibandingkan membaca puisi, mending saya disuruh berjoget saja,” candanya kepada Radar Banjarmasin, seusai penampilannya. Tak lama kemudian, dia tertawa, mengingat penampilannya tadi.

Membaca puisi memang tak segampang membalikkan telapak tangan. Apalagi, para pejabat yang tampil, rata-rata mengaku tidak berlatih sama sekali. Mereka datang, tampil, setelah itu tertawa bersama-sama. Ya, bagi mereka, lomba membaca puisi kali ini tak lain dan tak bukan sebagai wadah refreshing dan melepas lelah sejenak.

“Kalau ada pilihan menyanyi, saya ambil menyanyi saja. Apa boleh?,” tanya Staf Ahli Bupati, H M Yuserani. Diiring gelak tawa penonton serta pejabat yang hadir, Kemarin (17/12), sebelum mengawali pembacaan puisi yang berjudul ‘Berita dari Desa’.

Siang itu, para pejabat yang berhadir tampak puas ketika masing-masing sudah tampil membaca puisi. Ada yang selalu tersenyum, ada yang tak segan bertepuk tangan, ada pula yang tertawa, melihat tingkah lucu peserta yang tampil.

Seperti misalnya, ketika salah seorang peserta perempuan perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan HST, yang juga membawakan puisi berjudul ‘Berita dari Desa’. Bukan hanya cara membacanya saja yang seperti penyair kawakan. Gayanyanya, juga patut diacungi jempol. Dia, rela duduk bersimpuh, menghayati pembacaan puisinya.Tak ayal, hal itu membuat riuh penonton. Tepuk tangan pun terdengar nyaring.

Acara lomba puisi, yang diikuti puluhan peserta itu berakhir tepat menjelang waktu salat zuhur. Ditutup dengan penampilan dari ketiga dewan juri.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X