TANJUNG – Sopir truk semen berusia 33 tahun bernama Henry Rianto, warga Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong ditemukan gantung diri di rumahnya Rabu siang (18/12). Pada lehernya terikat tali nilon yang terikat ke plafon rumah.
Jenazah ditemukan jam 11 siang oleh sang adik, Hendra Suprianto (24). Saat hendak membangunkannya untuk mengajak makan siang bersama.
Tapi saat pintu kamar diketuk, tak ada sahutan. Dia kemudian mengintip melalui lubang angin di atas pintu. Ternyata sang kakak sudah tewas.
Perasaan terkejut membuatnya berlari keluar meminta bantuan tetangga. Warga yang berdatangan pun menolongnya dengan mendobrak pintu kamar.
Jajaran Polsek Upau yang mendapatkan laporan meluncur ke lokasi untuk olah TKP. Tim Forensik Polres Tabalong juga datang untuk menyelidiki penyebab kematian.
Seutas tali nilon sepanjang dua meter warna biru dan dua buah meja berukuran kecil berwarna coklat menjadi barang bukti.
“Korban tergantung di leher dengan tali tambang di dalam kamarnya. Terlihat juga ada dua meja yang disusun di bawah korban,” ujar Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori.
Dalam kondisi berduka cita, keluarga korban menolak proses visum terhadap tubuh jenazah. Karena penolakan visum, akhirnya untuk meyakinkan penyebab kematian korban, petugas menghadirkan dokter dari puskesmas terdekat.
Hasil pemeriksaan luar, dokter menyatakan tak ada penyebab lain, selain akibat terikat tali nilon sepanjang dua meter. “Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah oleh dokter puskesmas tak ada tanda-tanda kekerasan,” imbuhnya.
Meski sudah ditemukan penyebab kematian, tapi jajaran Polres Tabalong akan terus menyelidiki kasus ini. (ibn/fud/ema)
