BANJARMASIN - Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019 kota ini mencetak angka positif. Jumlahnya melampaui target yang ditentukan. Yakni mencapai Rp316,9 miliar. Atau berlebih 0,77 persen dari Rp314,4 miliar.
Total PAD itu dihitung sejak bulan Januari hingga Desember ini. Diakumulasi dari 12 instansi di lingkungan pemko.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Banjarmasin Subhan Noor Yaumil merincikan, nominal PAD yang didapat per 15 Desember tadi. Terbanyak ada pada pendapatan pajak daerah. Angkanya mencapai Rp208,2 mikiar.
"Pendapatan retribusi daerah sekitar Rp31,1 miliar. Lalu ada pengelolaan kekayaan daerah Rp21,8 miliar dan PAD yang sah mencapai Rp55,7 miliar," sebutnya.
Meski mencatat angka positif, sejauh ini masih sembilan instansi yang belum mencapai targetnya. Salah satunya adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Persentasenya masih nol.
Persentase lainnya disusul Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan. Mereka baru mencapai angka 66 persen dari target Rp1,2 miliar.
Selain itu juga ada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dari target Rp5 miliar, instansi ini baru memenuhi 68 persennya.
Tapi, ini baru perhitungan sampai pertengahan bulan. Subhan optimis angkanya akan terus bertambah hingga 30 Desember nanti. "Data ini sementara, bisa ada perubahan, dan dipastikan bertambah," yakinnya.
Di sisa waktu ini, Subhan optimis target PAD yang ditetapkan bisa terealisasi secara maksimal oleh masing-masing instansi. Karena hasilnya jelas untuk mengembangkan Banjarmasin. "Sumber pendapatan ini untuk pembangunan di tahun mendatang,” ucapnya
Jika mengintip draf usulan Rancangan APBD 2020, pemko menaikkan target PAD sekitar Rp40 miliar dari angka 2019 ini.
Subhan yakin, ini adalah target realistis. Karena sudah ada beberapa inovasi dan program yang potensial untuk meningkatkan PAD.
Khususnya terkait kemudahan bagi pemilik kendaraan dalam membayar pajak. “Salah satunya pemasangan Tapping Box pada semua sektor pajak yang kami kelola,” pungkasnya. (nur/fud/ema)
