Saperiansyah: Bingung Lihat Barang Bekas, Disulap Jadi Bentor

- Kamis, 19 Desember 2019 | 15:27 WIB

Kalau biasanya Bentor (Becak Motor) dibuat dari perpaduan becak dan sepeda motor, lain halnya dengan Bentor yang dibangun oleh Saperiansyah. Bentor yang satu ini dibentuk dari barang-barang bekas. 

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

Bentor berkerangka besi siku-siku, itu diberi nama DU 1 BB. Kepanjangan dari ‘‘Daur Ulang Pertama Barang Bekas’ atau Daur Ulang Pertama Buatan Barabai’. Singkatan kalimat tadi, dicetak menjadi pelat nomor, kemudian ditempel di bagian depan dan belakang Bentor yang tampak mencolok, itu.

Kemarin, Bentor yang memiliki tinggi 165 cm, lebar 1 meter dan panjangnya tak lebih dari 2 meter, itu ikut mejeng di gelaran Barabai Expo. Seperti Bentor kebanyakan, Bentor buatan Saperiansyah juga beroda tiga. Namun, memakai roda dan pelek vespa.

Setang depan, diambil dari bekas setang sepeda. Ada kaca spion dan lampu sein juga di Bentor, itu. Meski rangka yang didominasi besi siku-siku berlas dan berlantaikan papan itu membuat Bentor tampak kaku, namun kursi penumpang dan kursi pengemudi cukup empuk.

Alas duduk dibikin dari busa karpet bekas yang dijahit, kemudian ditutup dengan lakban hitam di tiap tepinya. Adapun penutup di bagian atas, memakai karpet plastik berwarna hitam. Pernah melihat mobil mini yang biasa mengitari lapangan golf? Seperti itulah versi lainnya.

Agar lebih membuat nyaman penumpang, Bentor Saperiansyah, juga dihiasi dengan dua pengeras suara mini. Dari pengeras mini, itu kita bisa mendengarkan musik.

“Saya pakai usb mp3 player. Tinggal colok flashdisk yang sebelumnya sudah diisi banyak lagu,” jelasnya.

Lantas, di mana Bentor, itu mendapatkan listrik? Rupanya, Saperiansyah, meletakkan aki untuk menyalakan pemutar musik, lampu depan dan belakang, serta lampu sein. Aki, itu terkoneksi langsung dengan mesin pemotong rumput yang dipakai untuk menggerakkan Bentor. Jadi tidak perlu takut kehabisan aki.

“Alhamdulillah, pernah meraih Juara 1, pada Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna, tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tahun 2018 lalu,” ungkap lelaki kelahiran 8 April, itu.

Kepada penulis, Saperiansyah menuturkan proses pembuatan Bentor miliknya, itu tidak memakan waktu lama. Yakni, hanya 3 bulan. Itu pun, dilakukan tidak setiap hari. Hanya ketika dia punya waktu senggang saja.

“Sebenarnya, saya membuat ini karena iseng,” jelasnya, kemudian terkekeh.

Lelaki asli Barabai, ini sehari-harinya berkutat sebagai tukang servis alat elektronik. Seperti mesin cuci dan lain-lain. Di suatu hari, dia mengaku sempat pusing melihat banyaknya barang bekas yang menumpuk di rumahnya. Beralamat di Jalan Kampung Melayu, Kecamatan Barabai Timur, itu.

“Dari pada tidak terpakai, saya rakit saja menjadi Bentor,” tuturnya.

Mulanya, Bentor dibangun dengan alat seadanya. Mesin penggeraknya pun bukan mesin pemotong rumput. Melainkan, aki. Jalannya pun sangat lambat. Dan ketika aki mulai drop maka terpaksa harus dicharger ulang.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X