BANJARMASIN - Dinas Perhubungan Banjarmasin menggelar uji coba rekayasa penutupan U-Turn di Jalan Ahmad Yani kilometer dua, persis di depan Rumah Sakit Ulin, kemarin (23/12). Dampaknya, muncul kemacetan parah.
Rekayasa lalu lintas dimulai jam 9 pagi dan dihentikan jam 11 siang. Dari pantauan Radar Banjarmasin, kemacetan bahkan sudah terasa sejak persimpangan Jalan Pierre Tendean. Artinya, kemacetan itu terjadi sepanjang satu kilometer lebih.
Hasil sementara dari uji coba tersebut, durasi lampu merah dari arah dalam kota selama 30 detik dan arah keluar kota selama 19 detik. Sedangkan di Jalan Kolonel Sugiono selama 12 detik.
Namanya saja uji coba, hasil di lapangan akan menjadi bahan evaluasi Forum LLAJ. Bisa saja dibatalkan atau dicoba pola lain.
"Menjadi pelajaran bagi kami. Nanti dirumuskan lagi. Apakah waktu isyarat lampu hijaunya diperpanjang atau diperpendek," kata Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Banjarmasin Febpry Ghara Utama.
Disebutkannya, penutupan sarana putar balik itu baru sosialisasi. Rencananya akan digelar selama tiga hari sampai besok (25/12).
"Jadi pengguna jalan harus mengubah pola pergerakannya. Terutama yang melintasi Jalan Ahmad Yani kilometer satu sampai dua," tambah Febpry.
Sementara itu, Kasi LLAJ Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XV Kalsel, Supriadi menyarankan agar lampu merah dibuka untuk dua fase saja. Dari Jalan Kolonel Sugiono menuju arah dalam kota. Sedangkan arah keluar kota sebaiknya ditutup.
Dia melihat, kemacetan timbul dari turunan Jembatan Dewi sampai pertigaan depan Hapeworld. "Jadi harus diurai," tegasnya.
Perihal gagasan rekayasa, Supriadi menjelaskan, Pemko Banjarmasin berhak mengatur jalan nasional. Tapi sebaiknya mengusulkan dulu ke Kementerian Perhubungan. "Jika disetujui, baru bisa ditetapkan rekayasanya," tambahnya.
Rekayasa itu juga dibantu personel Satlantas Polresta Banjarmasin. Tujuan penutupan U-Turn demi mengurai kemacetan di situ. Apalagi saat pegawai, pasien, dan pembesuk langsung berbelok memasuki rumah sakit.
Saat rekayasa berlangsung, ada saja protes dri pengendara. "Tidak semakin membuat nyaman, malah semakin macet," teriak warga. (hid/fud/ema)
