PDAM Alirkan "Air Kopi", Banjarmasin Kembali Menghadapi Krisis Air Baku

- Kamis, 26 Desember 2019 | 07:10 WIB

BANJARMASIN - Pelanggan PDAM Bandarmasih mengeluh. Bukan air bersih yang mengucur di keran pelanggan, melainkan air keruh. Bahkan, netizen menyebutnya sebagai "air kopi".

"Tidak terus-menerus sih. Kadang bersih, kadang sangat kotor. Sebenarnya ada apa sih sampai PDAM mengalirkan air kotor," tanya Wina, warga Jalan Pahlawan Kelurahan Seberang Masjid, kemarin (25/12).

Air kopi itu membuat endapan kotoran di bak-bak penampungan. Jika dipakai mencuci, malah membuat pakaian tambah kotor.

Tak hanya dikeluhkan pelanggan kategori rumah tangga, pengusaha juga. Contoh Duta Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin.

"Mal sampai mengalami krisis air bersih. Saya kaget melihat air di penampungan kami menghitam dan pekat," keluh Manajer Operasional DM Yenny Purnawati.

Tentu membingungkan. Jika pada musim kemarau PDAM mengalami krisis air bersih, bisa dipahami. Tapi sudah musim hujan, kok masih krisis juga?

Ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian mengakui PDAM sedang mengalami krisis air baku.

Dia menyebut tiga penyebab, pertama, setelah musim kemarau, pH (tingkat keasaman air) dari air baku yang diambil di Intake Sungai Bilu menurun drastis.

Turun ke angka 4. Padahal, menurut standar Kementerian Kesehatan, batas aman air baku yang bisa diolah menjadi air leding mengandung pH antara 6,5 sampai 8,5.

Solusinya, injeksi bahan kimia ditambah. Soda khusus ditambahkan ke air baku. Baru bisa diolah.

Penyebab kedua, turbidity (kekeruhan partikel) juga mencapai angka 10 NTU, yang biasanya berkisar di angka 50 NTU.

"Kalau turbidity-nya rendah, jelas berdampak pada pengolahan, hingga bisa saja mengalami kegagalan. Jadi harus dicampur lagi agar mencapai standar," jelas Supian.

Penyebab terakhir, yakni perubahan pola distribusi antara musim kemarau ke musim hujan. Pada musim kemarau kemarin, tekanan air menurun. Merata ke semua area pelanggan di Banjarmasin.

"Setelah kembali pada tekanan normal, bahkan dinaikkan, berdampak ke endapan di pipa. Endapan tergerus dan terdorong," terangnya.

Lalu, apa solusinya? PDAM saat ini sedang menggelar pembersihan di jaringan pipanya. Terutama di area yang terkena dampak paling parah. "Yang terpenting sekarang bagaimana melayani pelanggan," pungkasnya. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X