Kurangi Tambang, Dorong Industri Hilir

- Jumat, 27 Desember 2019 | 11:33 WIB

BANJARMASIN – Menurunnya pertumbuhan ekspor Kalsel, diakui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani. Dia mengatakan, pertumbuhan ekspor Kalsel mengalami penurunan sekitar 13 persen jika dibandingkan dengan November tahun 2018 lalu.

Dikatakannya, komoditas produk pertambangan batu bara, CPO, dan karet alam masih menjadi andalan Kalsel. Birhasani merinci, realisasi ekspor produk tambang tahun lalu dari bulan Januari hingga Agustus mencapai USD 5,080 miliar.

Sedangkan tahun ini dari awal tahun hingga Agustus hanya USD 4,372 miliar. “Rotan juga mengalami penurunan signifikan, dari tahun lalu USD 811,307  juta menjadi USD 697,361 juta,” terangnya.

Terpisah, Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira mengakui pula pertumbuhan Kalsel mengalami penurunan hingga kuartal III Oktober tadi. Pertumbuhan ekonomi Kalsel pada 2018 lalu mencapai 5,13 persen. Sementara, data dari BI dan BPS hanya 4,02 persen.

Dikatakannya, kondisi ini dilatari harga komoditas unggulan Kalsel yang mengalami penurunan akibat pengaruh ekonomi global. “Faktor ini yang memengaruhi perekonomian Kalsel mengalami perlambatan,” ujar Fajar.

Karena itu, lanjut Fajar, menghadapi tahun 2020, Pemprov Kalsel tak akan lagi bergantung dengan sektor batu bara, sawit, termasuk karet. Pemprov akan mendorong industri hilir terhadap tiga komoditas ini. “Ketergantungan dengan tiga sektor ini akan dikurangi,” tegasnya.

Ditambahkannya, pemprov akan mendorong sektor wisata yang dapat meningkatkan perekonomian, terutama dari segi devisa. “Yang akan digenjot pula adalah sektor pertanian secara luas, seperti perkebunan, peternakan, perikanan hingga kehutanan,” beber Fajar.

Pertumbuhan ekonomi Kalsel tahun depan disebut Fajar di atas 6 persen. Untuk sampai ke 6 persen tersebut, pemprov akan menggenjot sektor-sektor ini. “Saat ini ekonomi Kalsel masih mengandalkan komoditas bahan mentah dan setengah jadi. Ini harus ditinggalkan,” tegasnya. 

Saat ini dua kawasan industri tengah dibangun di Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut. Dengan selesainya kawasan industri ini, Fajar yakin akan tumbuh industri di Kalsel. “Pabrik-pabrik akan berdiri, mereka akan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang akan diekspor,” tandasnya. (mof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X