BANJARBARU – Mengisi liburan, ternyata tidak hanya ke tempat wisata. Seperti dilakukan puluhan anak-anak peserta Pesantren Kilat (Sanlat) Liburan yang digelar Majelis Taklim Al-Quran Khodijah Al Kubro, Martapura. Jumat (27/12) pagi mereka beramai-ramai mengunjungi Griya Yatim dan Duafa, Jln Taruna Praja Raya No 75 RT 5 RW 6 Kelurahan Mentaos, Banjarbaru.
Sesampainya di lokasi, Ustaz Andi Kisworo, pengajar di pesantren liburan ini menjelaskan kepada anak-anak yang mengiringinya. “Kita ke sini untuk menyambung silah ukhuwah dan saling simpati. Meningkatkan kepedulian kepada saudara sesama,” terangnya.
Kepada wartawan, Ustaz Andi menjelaskan, kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan pesantren liburan yang dimulai sejak Senin (23/12) tadi. “Kalau harian, dimulai dari salat dhuha, tahfiz, cerita islami dan percobaan sains,” tambahnya.
Menyambut kedatangan peserta Sanlat, anak-anak yatim yang diasuh pasangan suami istri Suparjiono-Eny Triana tersebut, bercerita tentang kegiatan mereka di Griya Yatim dan Duafa. Diwakili oleh Ahmad dan Diva.
Ahmad yang saat ini duduk di Kelas V SD mengaku, aktivitas mereka dimulai sejak pukul 4 subuh, salat subuh, lalu persiapan berangkat sekolah.
“Kalau tidak sekolah, hari Minggu gotong royong bersih-bersih lingkungan asrama,” ujar anak yang bercita-cita ingin menjadi pemain bola ini.
Diva, 17 tahan, anak tertua di asrama ini menyambung cerita Ahmad yang masih tampak malu-malu. “Kalau malam ada kegiatan mengaji, mengejakan PR, setelah itu jam setengah sembilan malam tidur,” ujar remaja yang sudah duduk di bangku SMK ini.
Eny Triana, sang ibu pengasuh mengungkapkan, ada sembilan anak yatim dan duafa yang diasuhnya. “Paling kecil Sultan, 3,5 tahun, paling besar mbak Diva ini,” ujarnya.
Sedangkan usia Griya Yatim dan Duafa ini sendiri baru 9 bulan, dibuka sejak April 2019 lalu. Dibawah naungan Yayasan Mentaos Peduli, serta dibina oleh Kelurahan Mentaos. “Kami terima kasih dikunjungi, semoga diberikan kesehatan dan keberkahan,” ujar Eny. (bin/bin/ema)
