Banyak Nyawa Melayang, Jalan Raya Seakan jadi Mesin Pembunuh

- Kamis, 2 Januari 2020 | 10:37 WIB
ANEKA KASUS: Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani didampingi Wakapolda Brigjen Pol Aneka Pristapuddin dan Irwasda kombes Pol Djoko Purbo Hadijojo, saat menyampaikan keterangan pers, Selasa (31/12).
ANEKA KASUS: Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani didampingi Wakapolda Brigjen Pol Aneka Pristapuddin dan Irwasda kombes Pol Djoko Purbo Hadijojo, saat menyampaikan keterangan pers, Selasa (31/12).

BANJARMASIN - Kecelakaan lalu lintas seolah menjadi mesin pembunuh bagi pengguna jalan raya. Bagaimana tidak, dari catatan Polda Kalsel ada ratusan nyawa melayang sepanjang tahun 2019.

Data tercatat di Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), pada tahun 2019 angka kecelakaan lalu lintas terjadi sebanyak 523 kasus. Meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 485 kasus. Atau terjadi kenaikan sebanyak 7,85 persen.

Korban yang mengalami luka ringan pun terjadi peningkatan. Tahun 2018 hanya 345 orang, sementara tahun 2019 409 orang, atau naik 64 orang (18,55 persen). Korban luka berat tahun 2018 sebanyak 107 orang, sedangkan tahun 2019 116 orang, naik 9 orang atau 8,41 persen. Korban meninggal dunia pun mengalami kenaikan 1 orang pada tahun ini dibanding tahun 2018 yang hanya 333 orang.  Kenaikannya sebesar 0,38 persen.

“Dari angka korban meninggal dunia ini jika diasumsikan nyaris hampir setiap hari korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas,” kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fananie dalam keterangan pers akhir tahun, Selasa (31/12) lalu.

Yazid saat press conference didampingi Wakapolda Brigjen Pol Aneka Pristapuddin dan Irwasda Kombes Pol, Djoko Purbo Hadijojo. Meskipun jumah kenaikan korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia tidak terlalu tinggi, namun jenderal bintang dua ini bertekad untuk menurunkan angka tersebut.

“Semoga tahun 2020 tidak terjadi lagi. Saat ini sudah memasuki musim hujan, para pengendara harap berhati-hati berkendara,” ujarnya.

Tidak hanya soal laka lantas saja yang disampaikan Yazid, tapi juga tentang situasi Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) tahun 2019. Data gangguan kamtibmas mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yakni sebesar 14,76 persen dari 4.601 kasus menjadi 5.398 kasus.

Selama tahun 2019 terdapat 5 indek kejahatan di Kalsel. Pada tahun 2018 pencurian dengan pemberatan (curat) 396 kasus, sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 383 kasus. Penggelapan pada tahun 2018 sebanyak 164 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 296 kasus.

Pada tahun 2018 penyalahgunaan sajam sebanyak 397 kasus, di tahun 2019 sebanyak 267 kasus. Sementara pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sebanyak 220 kasus, sedangkan tahun 2019 sebanyak 187 kasus. Untuk pencurian ringan pada tahun 2018 sebanyak 223 kasus, pada tahun 2019 sebanyak 183 kasus.

“Biasanya setiap tahun pasti naik, tapi Alhamdulillah kita bisa menekan angka kriminalitas,” paparnya.

Keberhasilan menekan angka kriminalitas berkat kerja keras dari seluruh anggota di lapangan, mulai dari Sabhara, Intel, lalu Lintas, Reskrim. “Ditambah lagi dengan dukungan serta kerja sama masyarakat serta efektifnya sinergi tiga pilar kamtibmas,” pungkasnya. (gmp/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X