BANJARMASIN - Kondisi Taman Edukasi di depan Duta Mall membuat bergeleng kepala Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi. Lantaran banyak sampah berserakan di sana.
Padahal taman ini dilengkapi fasilitas trash bin canggih. Pengunjung bisa membuang sampah di sini untuk ditukarkan dengan akses internet gratis.
"Selama ini pemerintah menggaung-gaungkan soal Smart City. Namun di sini saya lihat secara langsung apa yang dilakukan pemerintah tentang edukasi itu tidak berjalan," sebut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Pemandangan tak nyaman itu dilihat Afrizaldi, Senin (31/12) tadi. Saat komisinya melakukan sidak di kawasan tersebut.
Sesuai dengan namanya, menurut Afrizaldi, taman ini semestinya bisa benar-benar mengedukasi masyarakat. Terutama dalam hal menjaga kebersihan.
Menurutnya, smart bukan hanya untuk slogan kota. Tapi masyarakatnya juga harus dibuat pintar. Di sinilah peran pemko. Entah dengan cara menyosialisasikan, atau apapun.
Pemko diminta jangan hanya sekadar membangun agar kota ini kelihatan cantik. Tapi, masyarakat juga mesti diberi pemahaman untuk menjaga kebersihan kota. Intinya jangan asal. “Jadi kita tidak membuat suatu terobosan yang tak memiliki kajian jelas. Sampai akhirnya sampah terlihat berserakan,” ucapnya.
Taman Edukasi itu baru satu contoh. Masih banyak taman-taman lainnya yang punya problem serupa. Dewan menilai bahwa pemko gagal untuk menjadikan kota Banjarmasin benar-benar Bersih wan Nyaman (Baiman).
"Kita sekarang belum bisa menggaungkan kota kita smart city jika ini saja gagal," cetusnya.
Selain melakukan sidak ke Taman Edukasi, Komisi III juga menyambangi area proyek pembangunan gedung parkir milik DM. Di sana mereka ingin mengontrol pekerjaan yang sempat memicu polemik tersebut.(nur/dye/ema)
