BANJARMASIN - Tahun 2019 sudah berlalu. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin merangkum semua bencana dan kejadian yang terjadi di tahun kemarin.
Kepala BPBD Banjarmasin, Muhammad Hilmi mengatakan untuk kebakaran saja tercatat ada 88 kali. Di antaranya 67 kali kebakaran terjadi di permukiman penduduk, 20 kali bangunan seperti kios, toko, dan lainnya. "Sedangkan satu kali kebakaran speedboat dekat Jembatan Dewi," ujar Hilmi.
Dari seluruh musibah kebakaran itu, Hilmi menyebutkan nilai kerugian ditaksir senilai Rp49.751.719.000. "Itu hanya untuk kebakaran saja," bebernya.
Khusus kebakaran lahan di wilayah Banjarmasin, Hilmi mengungkapkan ada 21 kejadian. Dengan data total luas lahan yang terbakar 53,5 hektare. Didominasi lahan pertanian pascapanen.
Sementara untuk cuaca buruk seperti hujan deras dan angin kencang tercatat ada 19 kejadian. "Yang mengakibatkan 21 pohon tumbang menutup akses jalan umum," tambahnya.
Sedangkan bencana puting beliung terjadi 3 kali. Kerusakan yang ditimbulkan seperti bagian atap ada 5 unit rumah. "Data jiwa yang terdampak 7 KK dengan 27 jiwa," sebutnya.
Lain lagi dengan bencana banjir karena air pasang dan hujan dengan intensitas tinggi tercatat ada 8 kali. Tersebar di 8 lokasi berbeda.
Orang tenggelam tercatat ada 8 kejadian. Ada 6 orang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, 1 orang bisa diselamatkan. "Satu orang korban hingga saat ini masih belum ditemukan," jelasnya.
BPBD juga mencatat beberapa kejadian warga yang memerlukan bantuan. Seperti mengevakuasi tiga kali ular jenis piton atau sanca yang masuk kepermukiman. "Bahkan ada juga kami pernah diminta warga menangkap monyet liar. Tentu saja sangat meresahkan," kisahnya.
Selain itu, ada juga permintaan warga yang meminta bantuan ke BPBD untuk mengusir tawon dan lebah. Penanganan tawon 5 kali, dan lebah 10 kali karena sempat membuat 7 orang terkena sengatan.(hid/dye/ema)
