BANJARMASIN – Tim dayung Kalsel punya ambisi besar meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua. Untuk memenuhi ambisi tersebut, persiapan tak boleh separuh hati.
Tak tanggung-tanggung, Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Pengprov PODSI) Kalsel bakal mengajukan program pemusatan latihan atau Training Center (TC) ke luar negeri. Australia jadi pilihan utama untuk memoles kemampuan para pedayung Kalsel.
Sekretaris Umum Pengprov PODSI Kalsel, Donny Wirawan menuturkan keinginan pihaknya mengirim pedayung Kalsel ke Australia didasari sejumlah faktor.
“Salah satunya, Australia adalah barometer cabang olahraga (cabor) dayung dunia selain Korea Selatan (Korsel) dan Cina. Pedayung Australia dikenal banyak mendominasi gelar juara dayung internasional,” sebut Donny.
Ditambahkan Donny, Australia jadi pilihan paling ekonomis untuk menjalankan program TC tersebut.
“Dibandingkan ke Cina atau Korsel, ongkos transportasi ke Australia lebih murah. Selain itu, adaptasi para pedayung Kalsel selama berada di Australia saya pastikan lebih cepat, lantaran menggunakan bahasa Inggris yang lebih mudah dipelajari ketimbang bahasa Cina atau Korea,” sambungnya.
Apabila program TC ke Australia ini bisa dikabulkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, target medali emas akan semakin mudah diwujudkan. “Mudah-mudahan, Dispora Kalsel bisa mendisposisi rencana TC ini,” harapnya.
Yang tak kalah penting, Donny menuturkan yang bakal menjalani TC ke Australia adalah para pedayung Kalsel yang tanding di nomor kayak 4 putra.
“Rinciannya, ada lima pedayung dan dua pelatih yang akan ke Australia. Yakni, M Faisal, M Fajar, Fadlianoor, dan Ramadhani. Sementara, untuk pelatihnya adalah Dedi Satria dan Muchlis. Satu pedayung lagi akan kami tentukan kemudian,” tandasnya.(oza/ema)
