Rapat Komisi Tertutup: Ambil Gambar Dibatasi, Dilarang Meliput

- Jumat, 3 Januari 2020 | 10:56 WIB
TAK BIASANYA: Seorang awak media di DPRD Kalsel memotret tulisan “Rapat Tertutup” yang dipasang di depan pintu ruang Komisi III.
TAK BIASANYA: Seorang awak media di DPRD Kalsel memotret tulisan “Rapat Tertutup” yang dipasang di depan pintu ruang Komisi III.

BANJARMASIN - Awal tahun 2020, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel mulai disibukkan dengan agenda rapat. Terlihat di ruang Komisi III, Kamis (2/1) pagi digelar rapat dengan salah satu instansi Pemprov Kalsel. Namun, rapat tersebut dilakukan tertutup. Untuk mengambil gambar saja para wartawan dari berbagai media, dibatasi.

Informasi didapat, komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini menggelar rapat dengan Dinas Energi dan Sumber Daya (ESDM) Kalsel. Jika biasanya para awak media boleh mengambil gambar, kali ini justru sebaliknya. Dibatasi.

“Tadi ketika mau ambil gambar izin dengan ketua komisi, awalnya dikasih waktu 5 menit, kemudian turun jadi 3 menit,” kata salah satu awak media TV.

Bahkan dari pantauan koran ini, tak lama kemudian, seorang staf Komisi III menempel kertas yang bertuliskan "Rapat Tertutup". Sontak ini membuat awak media yang biasa meliput disitu bingung dan menggerutu.

Masih menurut Yuni, semula dia mendengar sejumlah peserta rapat berbicara, namun ketika ia masuk ke dalam ruangan tiba-tiba tak ada satu orang pun yang berbicara. “Tidak seperti biasanya,” tuturnya.

Selama ini, menurut jurnalis Banjar TV ini, jika komisi menggelar rapat dengan mitra kerja masing-masing sifatnya terbuka. Tidak ada larangan, media bisa leluasa mengambil gambar.

Dikonfirmasi usai rapat, Ketua Komisi III, Sahrujani menyatakan rapat ini tidak tertutup. Hasil rapat akan disampaikan kepada awak media setelah rapat selesai.

“Sebetulnya tidak ada yang tertutup. Komisi III sudah komitmen dari awal, nanti setelah rapat, ketua, wakil ketua atau sekretaris akan memberikan informasi tentang rapat,” jelasnya.

Politisi dari Fraksi Golkar ini memahami tugas media sebagai corong informasi kepada masyarakat. Menurutnya, tak diperkenankannya awak media masuk ke dalam untuk meliput itu hanya miskomunikasi saja. “Mungkin karena belum diinformasikan dari awal saja,“ tambahnya.

Namun begitu, atas kejadian ini, Sahrujani mengucapkan permintaan maafnya kepada seluruh rekan-rekan media. “Saya meminta maaf kepada kawan-kawan media atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya. (gmp/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X