BANJARMASIN - Makin maraknya sasirangan printing yang masuk ke Kalsel, bahkan kini banyak digunakan perusahaan, lembaga dan sekolah untuk baju seragam, membuat resah perajin Sasirangan. Pasalnya, kehadiran Sasirangan Printing lama kelamaan akan mematikan usaha perajin Sasirangan.
Diungkapkan Rina salah satu pebisnis Sasirangan handmade, sekarang ini Sasirangan printing makin banyak dipakai seragam, tentunya ini sangat tidak baik untuk kelangsungan hidup perajin Sasirangan handmade.
"Memang harga Sasirangan printing sangat murah, tapi kualitasnya jauh kalau dibanding Sasirangan handmade," jelasnya kepada Radar Banjarmasin, Kamis (2/1) kemarin.
Ia pun sangat berharap pemerintah daerah bisa melindungi kelangsungan perajin Sasirangan, salah satunya dengan kewajiban menggunakan Sasirangan handmade untuk semua seragam perusahaan, sekolah atau lembaga yang ada di Kalsel.
"Perlu dukungan semua masyarakat juga untuk melestarikan kain Sasirangan dari kepunahan karena hadirnya Sasirangan printing," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Melly pebisnis Sasirangan handmade, ia merasa prihatin dengan makin maraknya Sasirangan printing dan ini kalau dibiarkan akan membuat Sasirangan handmade lama kelamaan akan hilang.
"Alangkah lebih baik ada peraturan daerah untuk melindungi Sasirangan Handmade dengan tidak membolehkan penggunaan Sasirangan printing untuk seragam karyawan hotel, kantor, perusahaan atau sekolah," harapnya. (sya/mat/ema)