Perlu Kajian Penanggulangan Banjir Cempaka

- Sabtu, 4 Januari 2020 | 10:13 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Taufik Rachman
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Taufik Rachman

BANJARBARU - Fenomena banjir di sebagian kawasan di Cempaka Banjarbaru jadi sorotan. Pasalnya, beberapa titik di Cempaka kerap jadi langganan banjir ketika musim penghujan tiba.

Tentunya, intensitas hujan yang tinggi jadi pemicu utama banjir datang. Namun, faktor lain yang ditengarai kuat juga dikarenakan kemampuan aliran sungai menampung debit air yang datang. Alhasil, sungai meluap dan permukiman di bantaran sungai bakal terdampak.

Kemarin, setidaknya ada lebih dari 30 rumah terdampak luapan sungai. Yakni di wilayah Jalan Kertak Baru serta Basung Cempaka Banjarbaru. Beruntung banjir tidak sempat parah dan cepat turun.

Meski begitu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Taufik Rachman yang juga legislator dari Dapil Cempaka angkat bicara. Menurutnya, selain dipengaruhi oleh intensitas hujan, penanggulangan dan antisipasi banjir harus dikaji lebih mendalam.

"Memang saya sudah berkomunikasi dengan lurah bahwa banjir kemarin tidak terlalu parah. Genangannya juga cepat surut, tetapi memang ada satu polemik soal kondisi aliran sungai di sana," katanya kemarin.

Legislator Partai Golkar ini menceritakan jika ada aliran sungai di kawasan Kertak Baru Kelurahan Cempaka yang sempit. Alhasil aliran sungai apabila debitnya tinggi maka akan kesusahan mengalir. Sehingga terjadi luapan.

"Memang informasinya ada rencana pelebaran sungai itu, karena memang sempit. Tetapi kendala pelebarannya karena bakal memberikan dampak ke pemukiman. Sebab lumayan banyak rumah warga yang berdiri di bantaran sungai itu, dan juga cukup padat," kata Taufik.

Menurutnya, perlu ada kajian lebih dalam ihwal ini. Yang mana melibatkan SKPD terkait termasuk hingga level kelurahan dan kecamatan serta ketua RT dan masyarakat setempat.

Yang mana apabila akan dilakukan pelebaran. Maka Pemerintah dan warga terangnya juga harus siap dengan merelokasi beberapa pemukiman. Hal ini agar pengerjaan pelebaran sungai bisa dilakukan.

"Pada prinsipnya saya mendukung ada pelebaran sungai itu, karena tujuannya juga untuk penanggulangan. Tapi perlu dikaji, berapa data rumahnya dan apa imbasnya," nilainya.

Memang katanya, bahwa sudah dilakukan pembersihan sungai tersebut sebelum banjir tiba. Hanya saja tingginya curah hujan tetap tak mampu menampung debit air yang ada.

"Hal ini tentu harus jadi atensi kita, apakah harus ada pelebaran yang pastinya akan berdampak ke pemukiman atau ada solusi lain. Nanti kita akan coba upayakan ada pertemuan juga soal ini," pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Cempaka, Junaidi tak menampik ihwal rencana pelebaran sungai tersebut. Memang sebutnya bahwa di tahun lalu ada peninjauan dari DPRD, SKPD terkait dalam hal ini Dinas PUPR serta pihaknya ke lokasi dimaksud.

Dalam peninjauan, saat itu direncanakan ada pelebaran dan ditargetkan di tahun 2020. Dirinya selaku lurah pun katanya ditugaskan untuk menyosialisasikan rencana ini kepada masyarakat sekitar, khususnya yang terdampak.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X