TANJUNG - Warga Tabalong yang tergabung dalam Forum Literasi Intelektual Peradaban menggelar refleksi 2020 sebagai wujud kepritahinan terhadap permasalahan sosial, ekonomi dan politik.
Acara itu diikuti sejumlah kalangan dengan berbagai profesi. Diantaranya ulama, tokoh masyarakat, karyawan swasta, aparatur sipil negara, intelektual, akademisi dan mahasiswa.
Ketua Forum Literasi Intelektual Peradaban Kabupaten Tabalong, Dodik Choirun mengatakan, setiap tahunnya selalu ada permasalahan yang cukup kompleks dialami di Indonesia. Terlebih dunia Islam.
"Salah satu contohnya adalah masalah ekonomi. Masalah kemiskinan terjadi padahal negeri kita memiliki banyak sumber daya," katanya.
Ia mencatat ada sebanyak 24 juta sampai 25 juta warga dibawah garis kemiskinan.
Belum lagi masalah sosial dan politik. Diantaranya adalah problem kebebasan beragama. "Ada saudara muslim kita yang kebebasan beragamanya diganggu," tegasnya.
Semua masalah ini sangat diharapkannya adanya solusi yang tepat. Dan yang perlu diketahui, para penjajah negeri ini juga memberikan solusi, tapi malah memberikan masalah baru.
"Untuk itu, sudah saatnya kita semua mencari solusinya. Akar masalahnya apa dan solusinya," katanya.
Dalam forum diskusi tersebut, panitia menghadirkan sejumlah pembicara. Pertama Dr Kustaji Sulaiman, Dr KH Abdul Wahab, Deden Koswara SH MH, KH Luthfi Hidayat.
Dr Kustaji selaku pengamat ekonomi menjelaskan, saat ini kondisi negeri sudah dikuasai asing. Cina dan Amerika. "Kita harus tahu sistem ekonomi mereka, supaya bisa waspada," ujarnya.
Belum lagi masalah dengan warga negara sendiri karena adanya ketimpangan kekayaan. Banyak orang yang memiliki kekayaan sama dengan kekayaan puluhan juta warga lainnya.(ibn/ema)
