BANJARMASIN - Pengerjaan jembatan Alalak I, di ujung Kayutangi Banjarmasin sudah mencapai 58 persen. Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin sudah merancang kelancaran lalu lintas bila proyek senilai Rp274,5 miliar ini lebih cepat selesai dari target tahun 2021. Mereka berencana membagi jalan dari jembatan menuju ke Handil Bhakti menjadi dua jalur.
Bahkan menjadi empat lajur. “Nanti akan kita bagi dua jalur. Dua lajur dari Batola ke Banjarmasin, maupun sebaliknya dua lajur dari Banjarmasin menuju Batola,” ungkap Kepala BBPJN Wilayah XI Banjarmasin, Budi Herimawan Semiharjo, belum lama tadi.
Sesuai rencana, dari arah Banjarmasin akan melintas di jembatan lama. Sedangkan dari Batola menuju Banjarmasin akan melintas di jembatan yang baru. “Kedua jembatan dapat digunakan,” tambahnya.
Apakah akan dibuatkan bundaran di perempatan Serapat, Kecamatan Alalak? Budi bisa memastikannya. Menurutnya, jika melihat kondisi jalan di kawasan tersebut, lebih baik dibuat traffic light. “Bentuknya tanggung, lebih bagus dibuat persimpangan, diberi traffic light saja. Konflik di jalan hanya pembagian lampu, jadi lebih mudah,” jelasnya.
Sebagai pengingat, pembangunan Jembatan Alalak I dibiayai pemerintah pusat. Alokasi dari APBN itu berkali-kali lipat lebih mahal ketimbang proyek Jembatan Sungai Gardu 1, 2, dan Sungai Lulut yang dibangun dalam waktu bersamaan.
Jembatan ini dibangun dengan model cable stayed. Panjangnya mencapai 850 meter dengan lebar 20 meter. Tampilannya menawan, jauh lebih bagus ketimbang model lama. Supaya pembangunan jembatan rampung tepat waktu, proses pengerjaan kini dilakukan siang dan malam.(gmp/dye/ema)
