BANJARMASIN - Dinilai sukses mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memasang 100 tapping box pada tahun 2019 lalu melalui pajak dari rumah makan, hotel, dan tempat hiburan. Maka tahun ini Badan Keuangan dan Aset Daerah (Bakeuda) Banjarmasin memasang 300 tapping box.
Mengingat target PAD tahun 2020 ini naik Rp40 miliar dari tahun lalu. Maka pemasangan tapping box juga dianggap cara yang tepat untuk meningkatkan PAD.
Kepala Bakeuda Banjarmasin Subhan Nor Yaumil mengakui, sebenarnya di Banjarmasin ada sekitar 600 objek pajak. Sehingga untuk pemasangan tapping box yang ditargetkan tahun ini adalah sebanyak 300 tapping box.
"Berkaca pada realisasi PAD 2019 lalu, mencapai Rp330 miliar. Padahal target awal hanya Rp314 miliar. Jadi tahun ini bertambah sekitar Rp40 miliar. Membuat kami semakin semangat agar bisa melampaui itu lagi," ungkapnya.
Begitu juga yang disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Bambang Yanto Permono, tapping box ternyata sangat berpengaruh pada capaian PAD. Maka pihaknya sangat mendukung pemasangan tapping box agar semua transparan terhadap pajak.
"Mengingat, selama ini penetapan pajak dan retribusi kepada pelaku usaha restoran, hotel dan tempat hiburan kebanyakan hanya berupa taksiran. Jadi, sangat rentan adanya permainan," kata politikus Partai Demokrat itu.
Oleh sebab itu, dengan sistem komputerisasi tapping box, Bambang berharap agar pengawasan berkala lebih diperketat, seperti sekali dalam sepekan. Terlebih ada 300 tapping box yang akan terpasang tahun ini di restoran, hotel dan tempat hiburan.
Dengan penambahan itu, Bambang optimis target PAD akan bisa kembali tercapai, bahkan tak mungkin melampaui. (hid/fud/ema)
