Agar Cempaka Tidak Jadi Langganan Banjir, Normalisasi Sungai Perlu dilakukan

- Senin, 6 Januari 2020 | 11:01 WIB
BANJIR LAGI: Kondisi banjir yang merendam Kelurahan Cempaka, kemarin pagi. Daerah ini selalu menjadi langganan banjir lantaran sungai yang ada di sana mendangkal dan perlu dinormalisasi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BANJIR LAGI: Kondisi banjir yang merendam Kelurahan Cempaka, kemarin pagi. Daerah ini selalu menjadi langganan banjir lantaran sungai yang ada di sana mendangkal dan perlu dinormalisasi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Setelah terendam banjir pada Rabu (1/1) tadi. Kemarin (5/1) pagi, Kecamatan Cempaka lagi-lagi diterjang banjir. Kawasan itu, seakan belum bisa lepas dari musibah yang selalu terjadi saban musim hujan ini.

Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, banjir yang terjadi di Cempaka kemarin diduga lantaran tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut. Akibatnya, sungai yang ada di sana tak sanggup menampung debit air. Sehingga, meluap ke permukiman.

Masih belum terhindarnya Cempaka dari banjir menuai kritikan dari Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin. Menurutnya, seharusnya sudah ada penanganan dari Pemko Banjarbaru supaya banjir tidak lagi terjadi. "Di Cempaka ini setiap tahun banjir, tapi belum ada penanganan," katanya.

Menurutnya, salah satu penyebab yang membuat kawasan Cempaka menjadi langganan banjir ialah mendangkalnya sungai-sungai yang ada di sana. "Sungai yang dulunya memiliki kedalaman 6 meter, sekarang hanya sisa dua meter," ujarnya.

Maka dari itu, dia mengungkapkan untuk bisa menghindarkan Cempaka dari banjir langkah yang perlu dilakukan ialah menormalisasi sungai yang ada di sana. "Sungai-sungai harus dikeruk supaya dapat menampung air secara maksimal," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Banjarbaru Hanafi tak memungkiri jika sungai-sungai di Cempaka perlu dinormalisasi untuk meminimalisir banjir di kawasan itu. Namun, dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan normalisasi masih terhalang oleh bangunan rumah milik warga.

"Normalisasi sudah kami rencanakan. Tapi, kita perlu bantuan masyarakat supaya mereka bisa pindah dari bantaran sungai. Karena, ada banyak sungai yang sebagiannya tertutupi rumah warga," bebernya.

Dia menyampaikan, selama ini warga masih enggan meninggalkan rumah mereka. Sehingga, Pemko Banjarbaru sulit untuk melakukan normalisasi. "Kalau warga mau pindah, kita bisa membangun rumah susun untuk tempat tinggal mereka," ucapnya.

Lanjutnya, di Kecamatan Cempaka ada dua sungai yang perlu dinormalisasi. Yakni, Sungai Kuranji dan Sungai Basung. "Dua sungai ini yang menyebabkan banjir lantaran tidak mampu menampung air hujan," paparnya.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Zaini memaparkan berdasarkan data sementara yang mereka himpun banjir yang terjadi di Kecamatan Cempaka telah merendam 104 rumah dan 3 sekolah Paud. "Di Kelurahan Cempaka ada 70 rumah dan 3 Paud yang terendam. Sedangkan di Sungai Tiung ada 34 rumah," katanya.

Lanjutnya, banyaknya rumah yang terendam membuat banjir di Cempaka menjadi yang terparah dibandingkan dengan daerah lain yang juga diterjang banjir kemarin: Liang Anggang dan Kemuning. "Kalau di Kemuning rumah yang terendam 55 buah, sementara di Liang Anggang air tidak sampai naik ke dalam rumah," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X