Semua Waspada! Hujan Ekstrim, Banjir Bakal Datang

- Senin, 6 Januari 2020 | 14:00 WIB
GENDONG ANAK: Seorang Bapak menggendong anaknya. Banjir kemarin pagi membuat 20 RT di Cempaka dan Sungai Tiung terendam. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN
GENDONG ANAK: Seorang Bapak menggendong anaknya. Banjir kemarin pagi membuat 20 RT di Cempaka dan Sungai Tiung terendam. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN

Waspadalah, karena ancaman bencana alam meliputi banjir, longsor dan angin puting beliung telah nyata di depan mata. Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD) bahkan telah memetakan ada ribuan titik rawan banjir, longsor dan puting beliung yang tersebar di semua daerah di Kalsel.

Kabupaten Banjar menjadi daerah paling rentan dihantam musibah. Daerah ini memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana,  baik kebakaran hutan maupun lahan, banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan atau krisis air bersih dan gelombang tinggi air pasang (ROB).

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar HM Hilman menjelaskan, ada dua sungai besar yang melintas di Kabupaten Banjar, yaitu Riam Kanan dan Kiwa. Untuk Riam Kanan, sudah dikendalikan dengan bendungan Riam Kanan. Seperti 2005 lalu, bila permukaan air begitu tinggi akan jadi rawan. Bila  pintu aira dibuka maka air akan melimpah.

Sedangkan aliran Sungai Riam Kiwa masih menjadi penyebab banjir. Rutin terjadi setiap musim hujan. Hujan deras dari hulu membuat Sungai Riam Kiwa meluap dan membawa air sampai ke daerah bawah hingga berdampak di Kecamatan Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Astambul,  Martapura kota. Paling ujung adalah di Sungai Tabuk.

Menurutnya, ujung air dari Kabupaten Banjar berakhir ke Sungai Tabuk. Bisa terjadi banjir di Sungai Tabuk karena ketinggian air Sungai Martapura. Di  Banjarmasin juga tinggi karena curah hujan yang tinggi. Padahal Banjarmasin berada 2 meter di bawah permukaan air laut.

Dikatakannya, sudah ada grand desain bersama Pemerintah Banjar dengan pemerintah pusat melalui Dirjen SDA Kementerian PUPR. Banjar juga telah mengantisipasi melalui merestruktisasi banjir.

“Upaya kami tentu saja normalisasi sebagian Sungai Riam Kiwa, yang diarahkan ke Sungai Tuan, Sungai Ambulung, dan selanjutnya keluar lagi ke Sungai Martapura,” pungkasnya.

Di kawasan Kota Banjarbaru, kerawanan bencana alam masih didominasi oleh ancaman banjir. Untuk ancaman atau potensi longsor sendiri dapat dikatakan belum terpantau, lantaran letak geografis Kota Banjarbaru yang minim perbukitan atau tebing.

Terkait banjir, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini menyebut ada dua daerah rawan. Yakni Kecamatan Cempaka serta Liang Anggang. Disebutnya, Kecamatan Landasan Uli juga termasuk rawan, meski belum ada kejadian akhir-akhir ini.

"Untuk yang rawan dan sudah terdampak yakni di Cempaka, tepatnya di Kelurahan Cempaka dan Sungai Tiung. Namun yang lumayan parah ada di Kelurahan Cempaka seperti di Kertak Baru," kata Zaini.

Untuk di Liang Anggang, menurut Zaini kejadiannya tergolong tidak parah. Yakni hanya tergenang saja. "Lokasinya tepatnya di Kelurahan Jalan Nugraha, Landasan Ulin Barat, Liang Anggang. Ini hanya genangan saja di pemukiman," ujarnya.

Terkait faktor penyebab, Zaini menyebut intensitas hujan adalah hal yang tak terhindarkan. Lantaran ini faktor alam. Sedangkan faktor lainnya katanya adalah terkait daya tampung aliran sungai dan beberapa drainase yang sempit.

"Kalau di Cempaka karena aliran sungainya sempit sehingga meluap dan meluber ke pemukiman. Tapi ini sudah berkurang karena dibantu keberadaan embung dan ada normalisasi sungai," tambahnya.

Ditanya tindakan BPBD Banjarbaru atas ancaman potensi banjir, Zaini mengatakan saat ini beberapa personelnya telah disiagakan di titik-titik rawan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X