RANTAU - Sepekan sudah banjir di Kelurahan Raya Belanti Kecamatan Binuang berlalu. Namun, pasca banjir timbul persoalan baru. Jalan di Rukun Tetangga (RT) 11 ambrol, dengan ada lubang di samping.
Jalan tersebut adalah akses utama masyarakat. Pohon pisang pun ditaruh di lubang, untuk memberitahukan kepada pengguna jalan agar berhati-hati kalau melintasi jalur tersebut.
Ramlan, Ketua Rt 11 menuturkan bahwa jalan yang ambrol tanahnya adalah saluran pintu air. Sebelumnya juga sudah mengalami kerusakan sedikit, tapi sudah diantisipasi oleh warga.
"Memang sebelum banjir, kondisinya sedikit rusak, tapi sudah kita antisipasi. Namun, usaha itu sia-sia saat banjir akhir tahun tadi terjadi," ucapnya, Selasa (7/1) saat didatangi.
Dijelaskan Ramlan, bahwa warga sudah memperkirakan, kalau tidak cepat ditangani dan banjir kembali terjadi, maka jalan tersebut bisa putus.
"Itu dilihat dari kondisi tanah yang dibawahnya sudah tergerus oleh air," katanya.
Untuk itu, ia meminta kepada instansi terkait bisa segera menangani jalan yang sudah mau ambrol. "Harapannya jalan di sini cepat diperbaiki, agar aktivitas warga tidak terganggu lagi," pintanya, yang juga memberitahukan bahwa warga di Rtnya ada sekitar 50 Kepala Keluarga.
Lurah Raya Belanti, Jaidi, memberitahukan bahwa setelah menerima laporan dari Ketua RT, ia sudah melaporkan kondisi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin.
"Memang akses masyarakat terganggu, karena kondisi jalan yang sebagian ambrol," ucapnya.
Apalagi saat malam hari kondisi di sini gelap tidak ada penerangan, takutnya ada yang terjatuh. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara.
"Agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi," bebernya.
Terkait dengan banjir, diceritakan Jaidi, bahwa di Kelurahannya merupakan wilayah dengan langganan banjir. Karena termasuk dataran rendah di Kecamatan Binuang, otomatis kalau hujan terjadi air kiriman akan ke sini.
"Banjir di sini tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam saja," jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, mengungkapkan bahwa ia sudah menerima laporan dari Lurah, terkait kondisi jalan yang berlubang akibat tergerus air.