BANJARMASIN – Tim taekwondo Kabupaten Kotabaru memang belum memastikan diri untuk tampil di Kejuaraan Taekwondo Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Cup Open 2020.
Namun, mereka memiliki hasrat untuk merengkuh gelar juara pada kejuaraan taekwondo terbuka antar dojang elit di Kalsel itu. Bukan tanpa alasan, tim taekwondo Kabupaten Kotabaru sudah mengoleksi dua gelar juara ajang ini dua kali beruntun, yakni pada 2015 dan 2017 silam.
Tahta, pelatih tim taekwondo Kabupaten Kotabaru menuturkan hasrat untuk merengkuh sekaligus mempertahankan gelar juara umum di UIN Cup Open 2020 itu tak dipungkiri sangat tinggi.
“Para taekwondoin Kabupaten Kotabaru siap bertanding di ajang apapun, baik lokal maupun nasional. Khususnya untuk Kejuaraan Taekwondo UIN Antasari Cup Open 2020 ini. Kami ingin jadi juara untuk ketiga kalinya,” ujar Tahta.
Namun demikian, Tahta menuturkan ada kendala klasik setiap ingin mengikuti kejuaraan, yakni dana.
“Sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) yang dibina oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotabaru, kami tentunya tak bisa bergerak sendiri. Setidaknya, harus izin dulu kepada dua lembaga tersebut sebelum memutuskan ikut kejuaraan. Pasalnya, kami juga perlu anggaran buat tampil di kejuaraan,” sambungnya.
Lantaran besarnya peluang untuk meraih gelar juara di UIN Antasari Cup 2020, Tahta menuturkan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pengurus Kabupaten Taekwondo Indonesia (Pengkab TI) Kotabaru guna memuluskan langkah.
“Semoga semua pihak bisa mendukung keinginan kami tampil di UIN Antasari Cup Open 2020. Kami sangat berhasrat untuk mengharumkan nama Kabupaten Kotabaru di ajang tersebut,” tandasnya.(oza/ema)