BANJARMASIN – Dikritik dan batal berangkat tahun 2019, rencana para wakil rakyat Kalsel ke luar negeri kembali digulirkan tahun 2020 ini. Namun, ke negara mana yang menjadi tujuan, belum diputuskan.
Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK ditemui wartawan usai menyambut kedatangan rombongan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/1), tak menampik informasi itu. Ia membenarkannya.
Hanya saja, menurut politisi Golkar ini, akan pergi ke negara mana tujuannya masih belum final dibicarakan di internal anggota dewan.
“Harus dikaji dulu. Untuk ke sana (luar negeri.Red) gampang. Tapi, apa manfaat yang didapat setelah berkunjung,” ujarnya.
Pria berkumis ini mengakui, sejumlah usulan negara yang akan menjadi tujuan memang sudah ada. “Seperti Finlandia dan Belanda,” katanya.
Tujuan kunjungan kerja tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, banyak hal positif yang bisa ditiru dari dua negara itu. Finlandia misalnya. Negara ini memiliki hutan paling banyak di Eropa. Wajar saja kalau negara ini menduduki peringkat ke 11 negara paling hijau di dunia. Kalsel bisa belajar mengenai penghijauan di negara yang dikenal sangat aman itu.
“Negara kedua adalah Belanda. Di sana rencananya kita akan belajar tentang pendidikan. Kita ingin meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Banua,” tambahnya.
Diberitakan tahun lalu, rencana kunjungan ke luar negeri sempat mencuat di akhir masa jabatan anggota dewan peroiode 2014-2019 silam. Namun keberangkatan itu mendapat penolakan sejumlah pihak. Bahkan beberapa ormas sempat berunjuk rasa di depan gedung dewan.
Pergi ke luar negeri itu dianggap mubazir. Hanya menghambur-hamburkan uang daerah. Rencana itu tahun lalu dianggarkan dalam APBD 2019 sebesar Rp3,5 miliar. Masing-masing anggota dewan dijatah Rp65 juta. (gmp/ema)
